BI: Layanan Keuangan Digital Bisa Buat Masyarakat Melek Bank

Reporter

Selasa, 22 September 2015 20:55 WIB

TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta -Bank Indonesia mengakui kesadaran masyarakat terhadap akses perbankan masih sangat rendah. Tahun lalu saja, data Bank Sentral menunjukkan hanya 36 persen warga masyarakat memiliki akses bank. Tahun ini Bank Indonesia menargetkan porsi masyarakat melek bank mencapai 50 persen.

“Saat ini masyarakat kita cenderung memiliki pola pikir cash minded economy. Oleh sebab itu, transaksi yang ada di Tanah Air masih lebih banyak menggunakan uang tunai,” kata Deputi Direktur Program Elektronifikasi dan Keuangan Inklusi Bank Indonesia, Rahmi Artati saat menjadi pembicara dalam diskusi publik bertema Pelayanan Keuangan Digital, di Jakarta, Selasa 22 September 2015.

Menurut Rahmi, Layanan Keuangan Digital diharapkan dapat memperluas layanan sistem keuangan yang selama ini terbatas. Selain itu, LKD merupakan program yang dijalankan bank bagi masyarakat unbankable.

Senada dengan Tujuan Bank Indonesia, Indah Kurnia, Anggota DPR Komisi XI dari Fraksi PDI Perjuangan mengatakan, Layanan Keuangan Digital (LKD) petut untuk didukung. Menurutnya, dengan adanya system cashless ada banyak kejahatan yang bisa diminimalkan. Diantaranya pencucian uang, penggelapan/penghindaran pajak, peredaran uang palsu, pencatatan transaksi ganda, dan menghindari praktek suap. Selain itu biaya yang besar dari pembuatan dan perawatan uang juga bisa diminimalisir dengan adanya layanan ini.

“Per tahun Bank Indonesia harus mengalokasikan biaya berkisar Rp 2 triliun untuk membuat uang baru sebagai pengganti uang yang rusak. Dengan adanya LKD, jadi bisa lebih hemat,” katanya.

Layanan Keuangan Digital bisa juga disebut sebagai transaksi tanpa uang kertas atau koin. Sifatnya dilakukan secara elektronik, keberadaan LKD juga bisa menjadi penyeimbang bagi perekonomian di Indonesia.

INGE KLARA SAFITRI

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

8 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya