Presiden Jokowi memberikan keterangan usai menutup Asian African Summit 2015 di JCC Senayan, Jakarta, 23 April 2015. Tiga poin kesepakatan tersebut antara lain Pesan Bandung 2015, Deklarasi Penguatan Kemitraan Asia Afrika dan Deklarasi Dukungan Untuk Palestina. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah dijadwalkan mengeluarkan paket kebijakan sore ini. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan paket kebijakan ini akan disebut paket kebijakan September tahap pertama.
Paket ini, menurut Pramono, berisi beberapa hal untuk memberikan sinyal kepada publik bahwa pemerintah menghadapi turbulensi ekonomi dunia, memberikan beberapa kemudahan kepada dunia usaha yang lebih friendly, dan mengeluarkan kebijakan deregulasi.
"Hampir ada seribu lebih peraturan yang sedang dikaji, tapi hari ini nanti akan diumumkan Bapak Presiden. Tidak etis saya sampaikan jumlahnya. Intinya adalah menghilangkan yang disebut dengan barrier to entry (hambatan untuk orang berusaha)," kata Pramono di Istana Presiden, Rabu, 9 September 2015.
Paket Kebijakan September 1 ini juga akan menyinggung sektor perpajakan.
Pengumuman paket ini akan disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada pukul 17.00 WIB. Gubernur Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan akan turut menghadiri pengumuman ini.
"Karena memang paket ini bukan hanya di sektor finansial yang menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi juga di moneter," ucapnya.
Pramono menuturkan tak menutup kemungkinan akan ada paket kebijakan tahap kedua. Alasannya, pemerintah harus cukup confident, cukup progresif untuk melihat perkembangan persoalan.
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan inti paket kebijakan ini adalah untuk penguatan ekonomi makro, penguatan daya saing ekonomi nasional, dan pemberdayaan ekonomi rakyat atau masyarakat yang tertinggal secara ekonomi. Paket kebijakan ini akan dibagi menjadi beberapa tahap.
"Jadi yang akan diumumkan adalah paket kebijakan ekonomi tahap pertama, yang mulai bulan September ini," ucapnya.