Kembangkan Kebun Raya Baturraden, Ini Ide Ganjar Pranowo  

Reporter

Sabtu, 5 September 2015 15:13 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pengembangan Kebun Raya Baturraden, Purwokerto, bisa menggandeng perusahaan swasta karena biaya yang dibutuhkan mencapai Rp 300 miliar.

"Kita bisa menggandeng perusahaan-perusahaan yang ada di Jateng. Kalau tidak ada duit, negara sebesar itu yang nganggur," katanya saat kunjungan kerja di Kebun Raya Baturraden, Kabupaten Banyumas, Sabtu, 5 September 2015.

Menurut Ganjar, setiap perusahaan yang memberikan bantuan pengembangan kepada Kebun Raya Baturraden bisa mengambil titik lokasi yang diinginkan untuk dicantumkan nama perusahaannya sebagai imbal balik kerja sama.

"Sebenarnya Rp 300 miliar itu duit kecil. Coba kalau ada perusahaan yang mau berkontribusi dengan menyumbang Rp 1 miliar, berarti dibutuhkan 300 perusahaan guna pengembangan Kebun Raya Baturraden," ujarnya.

Ganjar mengungkapkan bahwa pengembangan Kebun Raya Baturraden merupakan inisiatif dari Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia Megawati Soekarnoputri.

"Sebelum pelantikan kabinet di Cibodas, Ibu Megawati membisiki saya, (kebun raya) yang di Banyumas bagaimana? Makanya ini saya dorong," katanya.

Kepala Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Baturraden Ammy Rita Manalu menjelaskan bahwa masterplan pengembangan objek wanawisata yang sudah disusun sejak 2004 itu terbagi menjadi zona tanaman koleksi, penelitian, pendidikan, dan rekreasi dengan 54 persen, zona hutan 25 persen, serta zona penerima utama, zona penerima alternatif, dan perkantoran masing-masing tujuh persen.

"Biaya untuk merealisasikan masterplan itu sebesat Rp 300 miliar atau membengkak dari anggaran semula, yakni Rp 22,1 miliar," ujarnya saat memberikan paparan rencana pengembangan Kebun Raya Baturraden di hadapan Gubernur Jateng.

Menurut dia, realisasi pengembangan Kebun Raya Baturraden jika dilihat dari luas keseluruhan baru mencapai 11,5 persen dari total luas lahan 143,5 hektare, sehingga masih terdapat 88,5 persen luas kawasan yang belum dikelola secara intensif.

Ia mengungkapkan bahwa pengembangan Kebun Raya Baturraden menghadapi beberapa permasalahan, seperti kewenangan pengelolaan kawasan masih berada pada dua institusi, yaitu BKT Kebun Raya Baturraden dan Perum Perhutani KPH Banyumas Timur.

ANTARA

Berita terkait

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

1 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

2 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

3 hari lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

7 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

7 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

7 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

8 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

8 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

9 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

10 hari lalu

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar Pranowo mengaku tak diundang untuk menghadiri penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya