BI Kaji Kerugian Bencana Asap Terhadap Perekonomian Riau

Reporter

Rabu, 2 September 2015 22:00 WIB

Ilustrasi Bank Indonesia (BI). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau akan mengkaji dampak kerugian bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan terhadap pertumbuhan ekonomi Riau, sekaligus untuk memberi masukan kepada pemerintah daerah dalam menanggulangi masalah yang sudah berlangsung hampir setiap tahun.

"Kita ajak teman-teman akademisi untuk coba bantu melihat berapa kerugian secara ekonomi mengenai asap ini. Harus ada upaya meredam ini, dan saya rasa tidak bisa Riau sendirian," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau, Ismet Inono kepada Antara di Pekanbaru, Rabu (2 September 2015).

Ia menilai, pengaruh asap kebakaran sangat berdampak pada aktivitas ekonomi di Riau khususnya pada sektor jasa dan transportasi.

Menurut dia, pemerintah daerah di seluruh Sumatera yang juga mengalami masalah kebakaran lahan dan hutan perlu memiliki strategi yang sama untuk menangani masalah tersebut.

"Bencana asap ini bisa dihindari, harus disikapi, dan bersama-sama dengan provinsi-provinsi yang juga ada titik api," kata Ismet.

Sementara itu, perusahaan jasa travel yang melayani keberangkatan jemaah calon haji (JCH) kini dibayang-bayangi kerugian besar akibat kabut asap yang mulai mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Pekatnya kabut asap telah membuat maskapai terpaksa membatalkan jadwal penerbangannya pada Rabu, yakni dari maskapai Citilink rute Pekanbaru-Yogyakarta.

Ketua Asosiasi Pengusaha Travel Indonesia (Asita) Provinsi Riau, Ibnu Masud, mengatakan perusahaan travel mulai khawatir dampak buruk kabut asap akan menunda keberangkatan JCH asal Riau yang mengakibatkan kerugian tidak sedikit.

"Kalau ada satu agen travel melayani minimal 40 orang JCH saja, jika tidak bisa terbang kerugian minimal mendekati Rp200 juta. Dan itu kerugian minimal, dan kalau satu minggu ada beberapa grup bisa dibayangkan kerugiannya," kata Ibnu.


ANTARA

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

7 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

8 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

9 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

9 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

9 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya