TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi David Sumual mengatakan inflasi Agustus sebesar 0,39 persen tidak meleset dari perkiraannya. Ekonom dari Bank BCA itu menilai, seusai Lebaran, biasanya angka inflasi lebih rendah. “Sudah sesuai dengan ekspektasi,” kata David, Selasa, 1 September 2015.
Kendati demikian, David mengingatkan pemerintah agar juga memperhatikan inflasi inti. Menurut dia, inflasi inti bila tidak dijaga bakal mempengaruhi inflasi headline (umum). “Inflasi inti ini ada kontribusi dari rupiah,” ucapnya. Apalagi nilai tukar rupiah saat ini terus tertekan dolar Amerika Serikat.
Badan Pusat Statistik mencatat inflasi inti pada Agustus 2015 sebesar 0,52 persen dengan tahun kalender sebesar 2,87 persen. Sedangkan secara year on year, inflasi inti Agustus berada di angka 4,92 persen. Sebelumnya, tingkat inflasi inti Juli 2015 tercatat 4,86 persen (yoy).
Inflasi inti lebih dipengaruhi oleh faktor fundamental. Komponennya terdiri atas interaksi permintaan dan penawaran, lingkungan eksternal--seperti nilai tukar, harga komoditas internasional, dan inflasi mitra dagang--serta ekspektasi inflasi oleh pedagang dan konsumen.
Dalam beberapa kesempatan, inflasi inti menjadi acuan Bank Indonesia untuk mengambil kebijakan moneter. Inflasi inti dipandang dapat memberikan sinyal yang lebih tepat dibanding inflasi umum.
Selain itu, dua hal lain yang mesti diperhatikan pemerintah ialah harga pangan yang belum stabil dan hari raya Idul Adha. David mengatakan, dalam jangka pendek, harga pangan bisa memberikan gejolak. Apalagi tahun ini disebut-sebut akan ada El Nino.
Karena itu, pemerintah tidak perlu ragu bila mesti membuka keran impor jika harga beras atau pangan bergejolak. “Data komoditasnya saja diperbaiki,” kata David. Sedangkan ihwal Idul Adha, ia mengatakan, pengaruhnya relatif kecil terhadap inflasi September nanti.
BPS melaporkan inflasi Agustus 2015 mencapai 0,39 persen. Secara year on year, inflasi berada di level 7,18 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 2,29 persen. Sedangkan inflasi inti year on year mencapai 4,92 persen. Pada bulan sebelumnya atau Juli, inflasi mencapai 0,93 persen.
ADITYA BUDIMAN
Berita terkait
LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel
6 jam lalu
Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.
Baca Selengkapnya17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas
1 hari lalu
BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders
Baca Selengkapnya10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP
2 hari lalu
Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach
Baca SelengkapnyaSuku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti
4 hari lalu
BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaEkonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS
5 hari lalu
Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.
Baca SelengkapnyaBCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta
9 hari lalu
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.
Baca SelengkapnyaLaba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal
11 hari lalu
Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.
Baca SelengkapnyaTotal Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri
11 hari lalu
BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun para kuartal I 2024.
Baca SelengkapnyaEkonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK
11 hari lalu
Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaSambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah
14 hari lalu
BCA menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha khusus bagi perempuan pengusaha ataupun usaha yang memiliki mayoritas karyawan perempuan.
Baca Selengkapnya