BI Klaim Cadangan Devisi Cukup untuk Stabilisasi Rupiah  

Reporter

Selasa, 25 Agustus 2015 19:55 WIB

Gubernur Deputi Gubernur Perry Warjiyo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta -Bank Indonesia menilai jumlah cadangan devisa Indonesia saat ini yang mencapai US $ 107,55 miliar masih cukup untuk stabilisasi nilai tukar rupiah yang terus melemah. "Sampai dengan saat ini kami merasa cadangan devisa masih cukup untuk stabilisasi rupiah," kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 25 Agustus 2015.

Perry menuturkan, ia telah melakukan berbagai macam uji coba kebutuhan cadangan devisa apabila terjadi arus modal keluar (capital outflow) dan posisi cadangan devisa saat ini dinilai masih cukup memadai.

Namun, Perry menyediakan alternatif lain berupa kerja sama bilateral swap dengan sejumlah negara sebagai antisipasi berkurangnya cadangan devisa. "Memang kita ada suatu payung second line of defense untuk memastikan memberikan confidence kepada pasar jika memang diperlukan, tidak cuma US $ 107 miliar itu. Tapi kami yakin itu masih cukup," kata Perry.

Terkait dengan penguatan dolar AS seiring dengan rencana kenaikan suku bunga The Fed, Perry menilai reaksi pasar cenderung berlebihan sehingga memberikan tekanan terhadap rupiah. "Pelemahan rupiah sudah overshoot, sudah terlalu jauh, tapi memang itulah kondisi yang dihadapi di sisi global," ujar Perry.

Berdasarkan kurs JISDOR BI pada Selasa, rupiah kembali melemah menjadi Rp 14.067 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp 13.998 per dolar AS.

ANTARA

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

23 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya