TEMPO.CO, Jakarta - Peningkatan penyerapan belanja daerah DKI Jakarta diharapkan menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota pada triwulan III/2015, yang diprediksi mencapai 5,2-5,4 persen. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Doni P. Joewono mengatakan proyeksi tersebut disesuaikan dengan berbagai indikator ekonomi yang dipantau oleh Bank Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.
"Prediksi kami, laju pertumbuhan triwulan III/2015 tak akan jauh berbeda dengan realisasi pada triwulan sebelumnya. Perekonomian di Ibu Kota akan membaik karena anggaran belanja pemerintah daerah mulai dicairkan," ujarnya kepada Bisnis, Jumat, 7 Agustus 2015.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI, perekonomian di Jakarta pada triwulan II/2015 tumbuh 5,15 persen (year-on-year). Angka ini membaik tujuh poin dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,08 persen (y-o-y).
Dia menuturkan membaiknya pertumbuhan terutama bersumber dari sektor konstruksi terkait dengan mulai dicairkannya Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah DKI 2015. Salah satunya adalah terus bergulirnya proyek-proyek infrastruktur dan lelang kegiatan yang dilakoni Pemerintah Provinsi DKI.
Selain pelaksanaan proyek, faktor lain yang turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota berasal dari sektor jasa, transportasi, dan penyediaan produk makanan dan minuman bagi masyarakat.
Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.