TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia melansir survei bulan Juli tentang tingkat keyakinan konsumen. BI menyebutkan, terjadi penurunan keyakinan konsumen dibandingkan bulan sebelumnya.
Tercatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juli 2015 sebesar 109,9 persen atau anjlok 1,4 poin dari Juni. Angka itu masih berada di atas level optimistis yang berada di angka 100.
Dalam keterangan tertulis, Selasa 4 Agustus 2015, BI menyebutkan pelemahan IKK dipicu oleh ikut menurunnya kedua komponen pembentuk. Kedua pembentuk itu adalah Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) sebesar 98,8 dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) sebesar 120,9 di mana masing-masing turun 1,5 poin dari bulan sebelumnya.
Hasil survei juga mengindikasikan bahwa konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga akan menurun pada Oktober 2015. Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan ke depan yang turun 17,6 poin dari bulan sebelumnya menjadi 144,4.
Penurunan tekanan kenaikan harga diperkirakan terjadi pada semua kelompok komoditas. Penurunan terbesar terjadi pada kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi, seperti minuman, rokok, dan tembakau.
Survei konsumen dilakukan terhadap 4.600 rumah tangga sebagai responden (stratified random sampling) di 18 kota besar. Indeks per kota dihitung dengan metode balance score (net balance +100) yang menunjukkan bahwa indeks di atas 100 artinya optimistis dan di bawah 100 berarti pesimistis.
Secara regional, sebanyak delapan kota mengalami pelemahan IKK pada Juli 2015. Penurunan indeks terbesar terjadi di Pontianak (-25,1 poin) dan Makassar (-14,2 poin). Dari tingkat pengeluaran, penurunan IKK terbesar terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran lebih dari Rp 5 juta per bulan.