Cina Lirik Investasi di Sumatera Barat, Ini yang Diincar

Reporter

Kamis, 30 Juli 2015 11:32 WIB

Jembatan Layang Kelok Sembilan di Kabupaten Lima puluh Kota, Sumateta Barat membelah perbukitan hijau dan curam. Akses penghubung Sumatera Barat - Riau itu kini menjadi primadona warga yang melintas. Sabtu, 3 Januari 2015. TEMPO/Riyan Nofitra

TEMPO.CO, Padang - Pemerintah Cina tertarik berinvestasi di Sumatera Barat. Terutama dalam pengembangan sektor energi terbarukan dan pembangunan sejumlah infrastruktur.

"Sumatera Barat memiliki potensi energi terbarukan. Tapi tidak mampu memanfaatkan dengan optimal, karena kurangnya infrastruktur," ujar Konsulat Jenderal Republik Rakyat Cina (RRC) di Medan Zhu Honghai, Rabu, 29 Juli 2015.

Menurut Zhu, saat ini pemerintah Cina ikut dalam sejumlah proyek pembangunan infrastruktur. Agar investasi bisa lancar masuk ke negara ini.

“Saya lihat persoalan utama di Indonesia adalah keterbatasan infrastruktur. Ini yang menghambat masuknya investasi," ujarnya.

Pada pertemuan itu, Zhu berkomitmen akan menjembatani ratusan BUMN asal Cina untuk berinvestasi di Sumatera Barat. Apalagi, sejumlah perusahaan asal Cina sudah berinvestasi membangun pembangkit listrik tenaga mikro-hidro (PLTMH), infrastruktur jalan, dan agribisnis.

Zhu menambahkan, sejumlah sektor yang diprioritaskan adalah pembangunan infrastruktur, pengembangan energi panas bumi, industri dasar, pertanian, dan pariwisata.

Sementara, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menawarkan sektor energi terbarukan atau panas bumi (geothermal), infrastruktur, dan pariwisata sebagai jualan utama. Apalagi, Sumatera Barat dinilai memiliki potensi berlimpah di sektor itu.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, Sumatera Barat memiliki potensi energi panas bumi yang besar. Saat ini 17 titik geothermal dengan potensi energi mencapai 1.650 MW.

Dari jumlah tersebut, baru lima titik sudah dikelola swasta, yakni PT Supreme Energy dan Hitay Energy asal Turki. "Ini juga sesuai dengan target pemerintah pusat untuk percepatan penyediaan energi listrik," kata Irwan.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Sumatera Barat Masrul Zein mengatakan saat ini ada perusahaan asal Cina dengan bendera PT Baik Chance Multiindustry sedang mengajukan izin pembangunan pabrik semen di Nagari Tanjung Lolo, Kabupaten Sijunjung.

Menurut Masrul, Cina juga menyasar sektor energi dengan pembangunan sejumlah pembangkit PLTMH berkapasitas 2 MW, sektor pertanian, dan pariwisata.

“Kerja sama kita cukup banyak. Sejumlah perusahaan mereka sudah investasi di sini, baik di bidang energi, pertanian, maupun pariwisata.”

ANDRI EL FARUQI

Berita terkait

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

15 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

44 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

4 Februari 2024

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

27 Desember 2023

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

Modal asing yang masuk dari Januari hingga September 2023 mencapai Rp 1.053,1 triliun atau 75,2 persen. Klasemen sementara, Singapura kalahkan Cina.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

25 Desember 2023

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

22 Desember 2023

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

Gagasan cawapres nomor urut 1 soal investasi, soroti implementasi investasi asing agar tidak merugikan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

7 Desember 2023

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan investor asing akan masuk ke IKN pada pembangunan tahap 2 atau setelah upacara HUT RI 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

23 November 2023

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

22 November 2023

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

Per 22 November 2023, nilai tukar rupiah meningkat sebesar 0,11 persen menjadi Rp 14.425 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

22 November 2023

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan Indonesia perlu investasi asing sekitar Rp 1.800 triliun untuk mencapai target pertumbuhan 6 persen.

Baca Selengkapnya