Kisruh Pelindo, Ini yang Membuat Serikat Pekerja Gerah

Reporter

Selasa, 28 Juli 2015 14:42 WIB

Dirut PT. Pelindo II RJ. Lino berjalan usai memberi keterangan tentang identitas korporasi baru PT. Pelindo II di Jakarta, Rabu (22/2). ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - J.R. Lino, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) II, berkukuh untuk memperpanjang kontrak Hutchsion yang sebenarnya baru berakhir pada 2019. Sikap keras orang nomor satu di Pelindo II itu memicu perlawanan, khususnya Serikat Pekerja PT Jakarta International Container Terminal (JICT).

Serikat Pekerja JICT menyatakan kerja sama dengan perusahaan asing itu tak diperlukan lagi dan lebih baik dikelola sendiri oleh perusahaan nasional. Serikat pekerja juga menilai perpanjangan kontrak yang terlalu rendah. Mereka membandingkannya dengan saat JICT diprivatisasi pada 1999. Ketika itu Hutchison melalui Grosbeak Pte Ltd menggelontorkan US$ 215 juta demi 51 persen saham JICT dengan harga per lembar saham dipatok Rp 500.

Dalam amendemen kontrak yang baru, Pelindo mendapat pembayaran di muka alias upfront fee US$ 215 juta dari Hutchison untuk 49 persen saham JICT. ”Padahal kapasitas peti kemasnya berkembang pesat,” ujar Ketua Serikat Pekerja JICT Nova Sofyan Hakim.

Rendahnya nilai JICT ini juga disampaikan Financial Research Institute (FRI), konsultan independen yang ditunjuk Dewan Komisaris Pelindo II enam bulan setelah Lino meneken amendemen perpanjangan kontrak dengan Hutchison. Dewan Komisaris saat itu dipimpin Luky Eko Wuryanto, kini Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Perekonomian. Mereka menugasi FRI memeriksa proses valuasi PT JICT yang digarap Deutsche Bank.

Dari Deutsche Bank, FRI mendapat konfirmasi bahwa asumsi biaya sewa JICT seharusnya US$ 106,7 juta per tahun dan bukan US$ 85 juta, seperti tertulis dalam amendemen kontrak 5 Agustus 2014. Bank itu juga merevisi valuasi nilai wajar saham PT JICT dari semula US$ 639 juta menjadi US$ 833 juta.

FRI kemudian memverifikasi lagi nilai itu dan mendapatkan angka wajar saham JICT sebesar US$ 854,3 juta. Dengan tawaran upfront fee sebesar US$ 215 juta dari Hutchison, seharusnya kepemilikan sahamnya hanya 25,2 persen, bukan 49 persen.

KHAIRUL ANAM

Berita terkait

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

53 hari lalu

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.

Baca Selengkapnya

Dokter Magang Masih Mogok kerja, Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer

54 hari lalu

Dokter Magang Masih Mogok kerja, Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer

Sebanyak 20 dokter bedah dari militer bersama 138 dokter dari pusat kesehatan masyarakat akan dikerahkan untuk mengatasi mogok kerja dokter magang

Baca Selengkapnya

20.000 Dokter di Korea Selatan Demonstrasi Besar-besaran Hari Ini

3 Maret 2024

20.000 Dokter di Korea Selatan Demonstrasi Besar-besaran Hari Ini

Puluhan ribu dokter di Korea Selatan akan berdemonstrasi secara besar-besaran hari ini.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Perintahkan 13 Dokter Peserta Mogok Kembali Bekerja

2 Maret 2024

Korea Selatan Perintahkan 13 Dokter Peserta Mogok Kembali Bekerja

Korea Selatan memerintahkan 13 dokter yang mogok kerja untuk kembali berpraktek. Jika tidak, mereka terancam pidana.

Baca Selengkapnya

Kronologi Dokter Korea Selatan Mogok Kerja hingga Sebabkan Rumah Sakit Tolak Pasien

2 Maret 2024

Kronologi Dokter Korea Selatan Mogok Kerja hingga Sebabkan Rumah Sakit Tolak Pasien

Pemogokan massal dokter muda di Korea Selatan masih berlanjut meski pemerintah telah mengambil tindakan hukum. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

1 Maret 2024

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

Polisi Korea Selatan menggerebek kantor ikatan dokter karena mogok kerja masih berlangsung.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Adukan Dokter yang Mogok Kerja ke Polisi

29 Februari 2024

Korea Selatan Adukan Dokter yang Mogok Kerja ke Polisi

Korea Selatan memberi batas waktu hingga hari ini untuk ribuan dokter yang mogok kerja agar kembali bertugas.

Baca Selengkapnya

Ribuan Dokter Magang Mogok di Seoul, Apa Alasannya dan Membuat Rumah Sakit Kepayahan?

27 Februari 2024

Ribuan Dokter Magang Mogok di Seoul, Apa Alasannya dan Membuat Rumah Sakit Kepayahan?

Ribuan dokter magang lakukan mogok di Seoul, Korea Selatan, apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemogokan Dokter, Perawat Korea Selatan akan Dilibatkan dalam Prosedur Medis

27 Februari 2024

Pemogokan Dokter, Perawat Korea Selatan akan Dilibatkan dalam Prosedur Medis

Perawat Korea Selatan telah diberikan perlindungan hukum untuk melakukan beberapa prosedur medis yang biasanya dilakukan oleh dokter

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Beri Waktu sampai Akhir Februari bagi Aksi Mogok Kerja Dokter

27 Februari 2024

Korea Selatan Beri Waktu sampai Akhir Februari bagi Aksi Mogok Kerja Dokter

Pemerintah Korea Selatan memberi tenggat waktu sampai akhir Februari 2024 bagi dokter-dokter muda yang sedang mogok massal untuk kembali kerja.

Baca Selengkapnya