Gubernur BI: Indonesia Harus Ekstra Keras di Semester II

Reporter

Sabtu, 18 Juli 2015 04:19 WIB

Agus Martowardoyo. TEMPO/ Amston Probel

TEMPO.CO , Jakarta: Di hari raya Lebaran ini, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo tak enggan berbagi pandangan ekonomi Indonesia untuk semester II 2015. Di sela-sela acara open house yang digelar di rumah dinas Gubernur BI, ia mengatakan Indonesia harus berusaha ekstra keras untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi.

“Dilihat dari perkembangan ekonomi dunia dan perkembangan harga-harga komoditas yang jadi andalan ekspor Indonesia, semua menunjukkan kondisi yang perlu diwaspadai,” kata Agus kepada awak media di rumah dinasnya di Jalan Jenggala I Nomor 7, Jakarta Selatan, pada Jumat, 17 Juli 2015.

Perkembangan ekonomi dalam negeri sendiri, dilihat dari kuartal II tahun 2015, tak jauh berbeda dari kuartal I sehingga perlu ada perhatian khusus di semester kedua. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun dapat mencapai 5-5,4 persen; namun akan menuju ke arah bawah.

“Kalau untuk mengejar di semester I yang 5 -5,2 persen, memang perlu berupaya mengejar pertumbuhan ekonomi,” kata mantan menteri keuangan ini. Agus mengharapkan pemerintah pusat maupun daerah segera menyalurkan dana unuk pembangunan infrastruktur. Sebab, faktor ini sangat mempengaruhi investasi dan konsumsi domestik. BI juga akan membantu dengan membuat kebijakan makroprudensial yang dapat membantu pertumbuhan.

Namun, Agus mengakui kondisi perekonomian Indonesia saat ini secara umum terjaga. Hal ini terlhat dari neraca perdagangan yang surplus, serta angka inflasi yang terkendali. “Tetapi memang kita harus memberi perhatian,” kata Agus.

URSULA FLORENE SONIA

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

23 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

2 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya