Cuaca Buruk, Puluhan Kapal Barang Tertahan di Tanjung Perak
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Senin, 13 Juli 2015 19:31 WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan Laut Jawa menyebabkan arus pengiriman barang ke Kalimantan dan Sulawesi terganggu. Puluhan kapal barang yang mengangkut bahan-bahan kebutuhan pokok bagi warga kepulauan tertahan di Pelabuhan Rakyat Kalimas, Tanjung Perak, Surabaya.
“Untuk kapal penumpang dan kargo berukuran besar enggak ada masalah. Yang menumpuk justru kapal-kapal pinisi di Pelabuhan Rakyat Kalimas, crowded karena tidak berani berlayar,” ujar juru bicara PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, Dhany Rachmad Agustian, kepada Tempo, Senin, 13 Juli 2015.
Menurut Dhany, saat ini Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak mengeluarkan peringatan keselamatan pelayaran. Akibat cuaca buruk, kapal-kapal berukuran di bawah 500gross tonnage (GT) tak berani keluar ataupun memasuki pelabuhan. “Ada 80-90 kapal pinisi yang antre keluar. Namun karena surat izin berlayar tidak dikeluarkan, mereka belum diperbolehkan berlayar,” ujarnya.
Juru bicara Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Marzuki, mengatakan pihaknya merujuk pada laporan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Maritim Tanjung Perak. Ketinggian gelombang laut hingga 5 meter dan angin berkecepatan 55 kilometer per jam di Laut Jawa diperkirakan mengalami puncaknya sejak Sabtu, 11 Juli 2015, hingga Selasa, 14 Juli 2015.
“Ada kemungkinan bahkan sampai tanggal 16 Juli. Kapal-kapal penyeberangan rute Sulawesi dan Kalimantan diimbau menunda keberangkatan karena berisiko,” kata Marzuki. Kantor Kesyahbandaran juga memberikan peringatan bagi kapal-kapal kargo di bawah 1.000 GT. “Karena yang berbahaya itu selepas perairan Karang Jamuang (Gresik). Cuaca lagi ekstrem, sehingga kami tidak berani mengeluarkan izin berlayar."
Selain kapal barang dan penyeberangan antarpulau, kapal program mudik gratis Pemerintah Provinsi Jawa Timur pun terkena imbas cuaca buruk. Kapal barang yang dimodifikasi menjadi kapal penumpang itu rencananya hari ini bertolak ke Kepulauan Masalembu. “Kapal mudik gratis dari Pemerintah Provinsi juga belum diizinkan. Kami masih menunggu cuaca baik,” kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Wahid Wahyudi.
Sebab kapal barang yang disewa untuk melayani pemudik tersebut berukuran di bawah 1.000 GT. Sebanyak 200 calon penumpang juga masih tertahan di terminal penumpang sementara Pelabuhan Tanjung Perak. “Kami menunggu perkembangan cuaca dan tinggi gelombang terkini dari Syahbandar, baru berangkat,” kata Wahid.
ARTIKA RACHMI FARMITA