Pewarnaan Minyak Dihentikan Karena Beratkan Pertamina

Reporter

Editor

Sabtu, 15 Oktober 2005 02:37 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Juru Bicara Pertamina, Mochammad Harun mengatakan sistem pewarnaan minyak tanah yang pernah dilakukan memang cukup efektif. Namun sekarang telah ada sistem pengawasan baru yang menggunakan kartu kendali. “Kami tidak mau ada pembiayaan ganda antara pewarnaan dan kartu kendali,” kata dia. Menurut Harun, dengan adanya aturan baru (Perpres No 55 tahun 2005) Pertamina hanya bertanggungjawab untuk menyalurkan sampai Depo saja. Selanjutnya untuk pangkalan hingga sampai ketangan rumah tangga menjadi tanggung jawab Badan Pengatur Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas ). “BPH Migas melakukan kerjasama dengan masing-masing pemerintah daerah dan mengambil biaya Rp 50/liter untuk pengawasan dimasukkan dalam komponen Harga Eceran Tertinggi disetiap daerah,” ujar dia menjelaskan. Mengenai penghentian program pewarnaan oleh Pertamina, tambah Harun, hal itu murni karena masalah pembiayaan. Departemen Keuangan saat itu meminta agar biaya pewarnaan dibebankan pada Pertamina. “Jelas Pertamina keberatan menanggung biaya pewarnaan yang mencapai 12 miliar untuk satu tahun,” ujarnya. Muhamad Fasabeni

Berita terkait

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

4 September 2022

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

11 Mei 2017

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

Pertamina Balikpapan akan menambah kuota BBM selama puasa sebesar 7 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

5 Januari 2017

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

Presiden Joko Widodo mengingatkan separuh dari kebutuhan BBM dalam negeri dipenuhi dari impor.

Baca Selengkapnya

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

25 November 2016

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

Pemerintah menunjuk badan usaha penyalur bahan bakar minyak (BBM) tertentu dan penugasan 2017.

Baca Selengkapnya

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

30 September 2016

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

Pemerintah belum bisa mewujudkan rencana penghapusan bahan bakar minyak jenis Premium kendati masyarakat mulai beralih dari Premium.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

6 Mei 2016

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

Pertamina memproyeksikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi mengalami kenaikan sekitar 10 persen saat libur panjang.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

3 Februari 2016

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

Pemerintah akan melihat aspek untung-rugi menghapus Premium.

Baca Selengkapnya

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

25 Juni 2015

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

Pertalite sudah disetujui DPR untuk dipasarkan.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

16 Juni 2015

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

Dalam kondisi normal, konsumsi Premium rata-rata 76.258 kiloliter per hari.

Baca Selengkapnya

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

22 April 2015

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

Emisi karbon Pertalite di bawah Premium.

Baca Selengkapnya