Mega Proyek 35 Ribu MW Butuh Lima Peraturan Presiden Ini  

Reporter

Kamis, 2 Juli 2015 16:48 WIB

Para pekerja berjalan di luar fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir Novovoronezh NPP-2. Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menawarkan kepada Mesir untuk membantu membangun pembangkit listrik tenaga nuklir. Rusia, 3 Juni 2015. Andrey Rudakov/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Unit Pelaksana Program Pembangunan Ketenagalistrikan Nasional (UP3KN) Agung Wicaksono mengatakan timnya telah mengusulkan lima Peraturan Presiden baru untuk mendukung program pembangkit listrik 35 ribu megawatt.

"Tim sudah menyusun draf-nya untuk disampaikan kepada presiden," kata Agung dalam diskusi Energi Kita di Gedung Dewan Pers, Rabu, 1 Juli 2015.

Menurut Agung, kelima Perpres yang diusulkan itu mencakup masalah pengadaan lahan, pembiayaan, kepastian hukum dan penyederhanaan proses perizinan baik di tingkat pusat maupun daerah.

"Ini masalah-masalah krusial yang bisa menghambat program tersebut," kata dia. "Intinya kelima Perpres ini diharapkan bisa jadi payung hukum untuk kegiatan pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt."

Tim UP3KN, Agung menambahkan, berharap seluruh Perpres ini bisa dikeluarkan pada tahun ini sehingga pembangunan bisa dikebut. Penerbitan Perpres ini semacam political will dan political leadership, supaya menjadi contoh buat pemerintah daerah agar mendukung program ini.

Agung juga menegaskan, selama ini proyek infrastruktur kerap terhambat karena pemerintah daerah tak mengeluarkan izin. "Padahal ini kan bagus buat perekonomian daerah itu sendiri."

Salah satu contoh masalah yang sering dihadapi investor saat akan melaksanakan proyek, adalah pengadaan lahan. "Banyak yang berpikir pengadaan lahan sulit karena harus menggusur tanah warga."

Padahal, menurut Agung, justru tidak jarang hambatan terbesar pengadaan lahan terjadi ketika tanah negara harus digunakan untuk lokasi proyek. "Prosedurnya malah lebih rumit, badan pemilik aset biasanya tak mau menyerahkan tanah begitu saja, karena ingin dilibatkan secara operasional, ini kan perlu prosedur lagi seperti tender."

Nantinya di salah satu Perpres itu, menurut Agung, akan dituangkan peraturan terkait penggunaan lahan negara untuk keperluan proyek. "Justru penggunaan lahan masyarakat itu lebih mudah, karena yang diinginkan warga itu cuma uang pengganti yang sesuai dan menguntungkan."

Sedangkan terkait pembiayaan, Agung menyebutkan, tim telah mengusulkan kepada Presiden supaya Perusahaan Listrik Negara diberi kewenangan untuk mencari investor atau sumber pendanaan sendiri untuk membangun infrastruktur listrik. "Dengan begitu, PLN akan lebih leluasa, apalagi sekitar 60 persen porsi proyek ini dibebankan kepada perusahaan listrik negara."

PRAGA UTAMA

Berita terkait

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

25 menit lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

28 menit lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

1 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

1 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Bantu Nelayan Bangka Belitung Pangkas Biaya Operasional Lewat Electrifying Marine

2 jam lalu

PLN Bantu Nelayan Bangka Belitung Pangkas Biaya Operasional Lewat Electrifying Marine

PT PLN (Persero) menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) lewat program Electrifiying Marine kepada nelayan di Desa Suak Gual.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

2 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

3 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

6 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya