Hari Ini BI Mulai Layani Penukaran Uang Receh

Reporter

Senin, 22 Juni 2015 11:28 WIB

Sejumlah petugas menghitung uang di gudang tempat penyimpanan uang Bank Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Senin 7 Juli 2014. TEMPO/Aditya Herlambang putra

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau menyatakan mulai Senin, 22 Juni hingga satu hari sebelum Idul Fitri 1436 H yang diperkirakan jatuh pada Kamis, 16 Juli 2015, seluruh bank wajib membuka penukaran uang receh Lebaran 2015.

"Bank kami instruksikan membuka konter," ujar Kepala Perwakilan BI Riau Mahdi Muhammad di Pekanbaru, Minggu, 21 Juni 2015.

BI Riau mempersiapkan uang receh untuk ditukarkan sebanyak Rp 8 triliun, atau meningkat sekitar 33 persen lebih dari tahun lalu. Pada tahun lalu disiapkan uang sebesar Rp 6 triliun, meski yang terpakai cuma Rp 4,4 triliun. Uang receh yang dipersiapkan untuk ditukar nominal, seperti pecahan Rp 20.000, kemudian Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000 dan Rp 1.000 dengan kelipatan 100 lembar.

Sama seperti tahun lalu, BI Riau bekerja sama dengan 13 bank umum untuk layanan penukaran uang ini. Ke-13 bank itu adalah BNI, BJB, BTN, BCA, BRI, Bank Muamalat, Bank Mandiri, Bank DKI, Bank Mandiri Syariah, Bank Riau-Kepri, Bank Permata, Bank Mega dan BNI Syariah.

"Untuk penukaran uang receh di kantor BI, kita perkirakan pada hari pertama esok sekitar Rp 3 ,7 miliar dan itu untuk lokasi di halaman samping kantor kami," ucapnya.

Sedangkan pada 13 bank umum di Riau, pihaknya belum bisa memprediksi penukaran uang yang terjadi karena minat masyarakat di Riau akan tinggi ketika setelah menerima gaji dan tunjangan hari raya. "Belum bisa kita perkirakan, mungkin setelah dua hari baru kelihatan. Biasanya agak banyak setelah pembayaran gaji dan THR," dia menjelaskan.

Mahdi menjelaskan peredaran uang di Riau mengalami tren meningkat dari tahun ke tahun. "Masyarakat kami minta tetap waspada, jangan sampai mendapat uang palsu. Lalu sedapat mungkin, jangan pakai uang tunai, tapi pakai uang elektronik, uang ATM dan transfer. Kecuali kalau memang butuh dan tak ada alternatif pilihan uang, maka silakan," ujar Mahdi.

ANTARA

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya