Jokowi Bersedia Resmikan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Sabtu, 20 Juni 2015 02:15 WIB

Presiden Jokowi bersama Ketua DPD Irman Gusman (kedua kiri) tiba dalam acara Peresmian jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di Purwakarta, Jabar 13 Juni 2015. Jalan tol sepanjang 116,75 kilometer ini merupakan jalan tol terpanjang di Indonesia. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi kegawatdaruratan kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia menyebutkan Presiden Joko Widodo menyatakan bersedia meresmikan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina.

"Presiden kami undang untuk meresmikan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, dan beliau (menyatakan) mau (untuk hadir)," kata anggota Presidium MER-C Indonesia dr Joserizal Jurnalis saat diwawancarai Antara di Jakarta, Kamis, 18 Juni 2015.

Ia menjelaskan bahwa perwakilan MER-C Indonesia pada Rabu, 17 Juni 2015 telah bertemu Presiden Jokowi guna melaporkan bahwa RS Indonesia di Gaza, Palestina, sudah selesai, dan telah lengkap peralatannya sejak digagas enam tahun silam.

Dalam pertemuan tersebut, kata dia, Kepala Negara juga bertanya apakah dalam pembangunan RS Indonesia di Gaza itu ada bantuan dana dari pemerintah. "Kami sampaikan tidak ada, dan beliau sangat surprise ketika tahu dananya 100 persen berasal dari rakyat Indonesia," katanya.
"Jadi semuanya uang rakyat? Luar biasa!," kata Presiden seperti dikutip Joserizal Jurnalis.

Kepada Presiden juga dijelaskan bahwa RS Indonesia di Gaza itu luasnya 10.000 meter persegi di atas tanah 1,6 hektare. "Dirancang dan dikerjakan oleh para relawan asli Indonesia, kecuali untuk pengerjaan fondasi," katanya.

RS tersebut telah dilengkapi dengan CT Scan (Computed Tomography Scanner) 128 Slices merk Siemens, dengan teknologi termodern dan lampu operasi yang bisa digunakan untuk "teleconference" (konferensi jarak jauh).

Selain itu, juga dilengkapi 100 tempat tidur dan 10 tempat tidur ICU (Intensive Care Unit), serta empat kamar operasi. "RS Indonesia Gaza, Palestina diberikan sebagai hadiah dari rakyat Indonesia kepada rakyat Palestina," katanya.

Ia menambahkan, atas permintaan MER-C itu Presiden Jokowi langsung berbicara kepada Mensesneg supaya segera diatur. "Beliau tanya kapan diresmikannya ? Saya jawab, kapan bapak punya waktu, kami siapkan," katanya. "Bulan Ramadan lebih baik, itu usulam tambahkan yang saya sampaikan kepada beliau," tambahnya.

Joserizal juga menjelaskan bahwa sebelum menemui Presiden MER-C Indonesia juga telah mengundang Ketua DPR Setya Novanto. "Dan beliau juga bersedia," katanya. Tokoh lain yang juga telah ditemui, kata dia, seperti Aburizal Bakri dan Gubernur Aceh sebagai wakil donatur juga menyampaikan kesediannya.

Pembangun RSI di Gaza berawal dari misi tim bantuan kemanusiaan Indonesia yang membawa bantuan obat-obatan dari pemerintah dan rakyat Indonesia untuk warga Gaza, Palestina, akhir 2008 hingga awal 2009, dipimpin Rustam S. Pakaya, yang saat itu menjabat Kepala Pengendalian Krisis (PPK) Kementerian Kesehatan dan Direktur Urusan Timur Tengah Departemen Luar Negeri Aidil Chandra Salim.

MER-C menggalang dana dari masyarakat Indonesia hingga akhirnya terwujud RSI di Gaza, yang lokasinya berada di di Bayt Lahiya, Gaza Utara.

ANTARA

Berita terkait

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

6 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

19 hari lalu

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.

Baca Selengkapnya

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

21 hari lalu

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza

29 hari lalu

Tentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza

Tentara Israel masih melancarkan serangan ke sejumlah wilayah di Gaza. Korban jiwa pun terus berjatuhan.

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

30 hari lalu

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional

33 hari lalu

Bamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional

Pembangun awal di Depok dan berlanjut ke Cikarang, Karawang, hingga Makassar.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

33 hari lalu

Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kekurangan dokter spesialis terjadi hampir di seluruh provinsi Indonesia.

Baca Selengkapnya