Kebutuhan Dapur Dorong Kenaikan Inflasi di Jawa Tengah
Editor
Zed abidien
Senin, 8 Juni 2015 11:45 WIB
TEMPO.CO, Semarang - Kenaikan harga kebutuhan dapur di Jawa Tengah paling dominan mendorong inflasi pada Mei 2015. Tercatat, inflasi di Jateng selama bulan Mei meningkat sebesar 0,51 persen, sedangkan April tercatat peningkatan inflasi 0,17 persen.
“Peningkatan inflasi Jawa Tengah pada bulan Mei terutama disebabkan oleh naiknya harga-harga komoditas yang tergabung di kelompok volatile foods,” kata Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Ananda Pulungan, Senin, 8 Juni 2015.
Menurut Ananda, inflasi kelompok volatile foods sebesar 1,74 persen pada Mei atau lebih tinggi dibanding April yang sempat deflasi 1,41 persen. Komoditas penyumbang terbesar terjadinya inflasi adalah bawang merah, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan bawang putih.
“Kenaikan tersebut didorong oleh keterbatasan stok yang ada sejalan dengan mulai masuknya masa tanam beberapa komoditas, seperti bawang merah dan cabai merah,” ucap Ananda.
Inflasi Jawa Tengah dinilai sedikit lebih tinggi daripada inflasi nasional yang tercatat 0,50 persen dari ukuran per bulan. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,74 persen dan terendah di Kota Surakarta yang tercatat 0,37 persen.
Selain itu, Bank Indonesia juga menyebutkan inflasi kelompok administered price pada Mei tercatat lebih rendah dibanding bulan sebelumnya. Pada Mei, inflasi kelompok administered prices tercatat 0,53 persen, sedangkan April tercatat 1,70 persen.
Ananda berujar, risiko tekanan harga di Jawa Tengah pada Juni ini diperkirakan akan lebih meningkat. Kondisi itu disebabkan oleh efek psikologis dalam rangka menyambut bulan Ramadan.
“Khususnya untuk harga komoditas-komoditas pangan. Meski demikian, tekanan harga diperkirakan dapat diimbangi dengan mulai masuknya masa panen beberapa komoditas pangan,” katanya.
EDI FAISOL