Gaji Peneliti Malaysia Rp 30 Juta, Peneliti Lokal Ngelus Dada  

Reporter

Senin, 8 Juni 2015 09:07 WIB

Sejumlah pekerja membawa tumpukan batu bata saat berada di pabrik tradisional pembuatan batu bata di Arab Mesad, Kairo, Mesir, 14 Mei 2015. Sekitar 45 buruh bekerja di pabrik ini selama 10 jam perharinya yang diberikan upah sebesar 9 dollar atau sekitar Rp. 119.000. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Forum Keluarga Alumni (Fokal) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Hazuarli A. Halim berharap pemerintah mempercayai sumber daya manusia lokal dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai pada akhir 2015.

"Pemerintah harus percaya kepada kualitas SDM lokal. Kita sebanding kok dengan tenaga ahli dan terampil dari luar negeri," ujar Hazuarli saat ditemui dalam acara Silaturahmi Nasional IV Fokal IMM di Jakarta, Minggu, 7 Juni 2015.

Menurut Hazuarli, selama ini penghargaan yang diberikan pemerintah kepada ahli lokal masih kurang. Dia mencontohkan, peneliti di Malaysia digaji sekitar Rp 30 juta, sementara di Tanah Air hanya Rp 3 juta. Selain itu, tidak ada dukungan dana untuk penelitian. Berbeda dengan Malaysia, yang memberikan bantuan dana berapa pun untuk penelitian.

"Pada akhirnya, banyak peneliti kita yang banting stir, memilih profesi lain atau merantau ke luar negeri. Seharusnya itu tidak boleh terjadi karena mereka menjadi peneliti lantaran punya kompetensi," ucapnya. Ke depan, dia melanjutkan, pemerintah harus memberi penghargaan yang lebih besar kepada tenaga lokal.

Ihwal MEA, Hazuarli mengatakan masyarakat Indonesia siap menghadapi, tapi yang perlu diperhatikan yaitu kebijakan yang diambil oleh pemerintah. "Tenaga lokal akan tersingkir jika tak ada kebijakan yang memihak kepada tenaga lokal."

Ketua IMM Beni Pramula mengatakan pemerintah harus menguatkan dulu daya saing dalam negeri untuk menghadapi MEA. "Boleh-boleh saja menggaet banyak investor, tapi harus dikuatkan dulu daya saing bangsa. Selagi belum kuat, rakyat akan terjajah," kata Beni. Jika daya saing bangsa dikuatkan, menurut Beni, MEA akan menjadikan Indonesia pelopor.

ANTARA

Berita terkait

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

3 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

5 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

9 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

10 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

10 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

11 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

15 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

18 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

25 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

27 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya