'Si Pedas' Penyebab Inflasi Mei 0,50 Persen  

Reporter

Senin, 1 Juni 2015 15:08 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan kenaikan harga cabai merah menjadi penyebab utama inflasi Mei 2015 yang mencapai 0,50 persen. Kenaikan harga cabai merah sebesar 22,22 persen memberi andil 0,10 persen terhadap total inflasi. "Karena pasokan dari sentra produksi sudah berkurang," kata Suryamin di kantor BPS, Jakarta, 1 Juni 2015.

Menurut Suryamin, kenaikan harga cabai merah terjadi di 61 kota indeks harga konsumen dari total 82 kota IHK. Selain karena harga cabai merah, ujar Suryamin, inflasi Mei juga akibat naiknya harga daging ayam ras dengan andil 0,06 persen terhadap total inflasi. "Karena stok di 72 kota IHK terbatas, telur ayam ras juga," ucapnya.

BPS menganjurkan pemerintah menjaga harga-harga komoditas yang mempunyai bobot besar terhadap inflasi, di antaranya beras. Kalau bisa, deflasi beras yang terjadi pada Mei 2015 tetap dijaga. Semua daerah juga diminta menjaga harga minyak goreng, ayam, telur, dan bawang sebagai komoditas yang punya bobot besar penyumbang angka inflasi.

"Sebaiknya tak ada kenaikan harga BBM menjelang Lebaran, agar tak ada kenaikan harga komoditas tersebut," tuturnya.

Dalam catatan BPS, komoditas beras pada Mei 2015 mengalami deflasi dan memberi andil terhadap inflasi sebesar -0,04 persen. Adapun bahan pokok lain yang memberi andil cukup besar terhadap inflasi adalah telur ayam ras sebesar 0,04 persen, bawang merah 0,03 persen, bawang putih dan ikan segar masing-masing 0,02 persen, serta tomat, cabai rawit, sawi hijau, dan cabai hijau masing-masing 0,01 persen.

Sebelumnya, BPS merilis tingkat inflasi Mei 2015 mencapai 0,50 persen. Inflasi tertinggi terjadi di kelompok pengeluaran bahan makan, seperti cabai merah dan daging ayam ras sebesar 1,39 persen. Inflasi bahan makanan itu memberi andil sebesar 0,28 persen dari total tingkat inflasi sebesar 0,50 persen.

Artinya, inflasi Mei 2015 naik 0,14 persen dibanding inflasi April 2015 yang cuma 0,36 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender Januari-Mei 2015 sebesar 0,42 persen, dan tingkat inflasi Mei 2015 terhadap Mei 2014 sebesar 7,15 persen.

KHAIRUL ANAM

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

4 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

11 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

11 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

11 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

11 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

12 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

12 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya