TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan memotong kuota impor garam hingga 50 persen tahun ini, untuk menjamin harga petani tidak jatuh saat panen raya yang diprediksi berlangsung pada Juli mendatang.
Direktur Pemberdayaan Usaha dan Pengembangan Masyarakat Ditejn KP3K Kementerian Kelautan dan Perikanan, Riyanto Basuki mengatakan, pemotongan impor garam ini merupakan kunci utama dalam menjaga stabilitas harga.
"Bila pemerintah benar-benar menerapkan pemotongan impor garam 50 persen, maka harga garam akan terdongkrak karena pabrikan akan mencari garam rakyat," kata Riyanto, Senin, 25 Mei 2015.
Dari data Kementerian Perdagangan, impor garam tahun lalu tercatat sekitar 2 juta ton. Dengan demikian, tahun ini diupayakan impor hanya setengah dari angka tersebut.
Saat ini harga garam di titik tercatat sebesar Rp 700-750 per kilogram untuk KW1. Harga garam KW2 tercatat sebesar Rp 540 per kilogram. Kemudian, harga garam KW3 sebesar Rp 450 per kilogram.
Saat panen raya nanti, harga garam diprediksi bisa jatuh sekitar Rp 5-100 per kilogram bila industri tidak mau menyerap garam tersebut. Sambil hal ini diterapkan, ujar Riyanto, pemerintah akan memperbaiki kualitas garam melalui intensifikasi 10 ribu hektare lahan garam di Madura dan beberapa lokasi di Pantura.
Terkait harga pembelian pemerintah (HPP) garam, Riyanto mengatakan pihaknya tidak akan merekomendasikan kenaikan tanpa perlindungan jaminan penyerapan oleh pemerintah. "Saya kira mekanisme pemotongan impor lebih efektif dalam mengendalikan harga," ujarnya.
BISNIS.COM
Berita terkait
Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?
38 hari lalu
Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh
Baca SelengkapnyaTambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan
52 hari lalu
Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.
Baca SelengkapnyaTanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam
1 Maret 2024
Peningkatan asupan garam dapat menghambat kesehatan anak dalam beberapa cara.
Baca SelengkapnyaProduksi Garam Nasional Lampaui Target
28 Februari 2024
Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,
Baca SelengkapnyaMengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan
10 Februari 2024
Dipanen secara alami, garam celtic kaya akan magnesium dan mengandung semua mineral yang biasanya hilang dalam garam biasa.
Baca SelengkapnyaMakanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian
23 Januari 2024
Makanan instan meski terkesan tidak asin tetap mengandung pengawet yang tinggi natrium, mineral yang ditemukan pada garam.
Baca SelengkapnyaPelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan
19 Januari 2024
Kecap punya manfaat buat kesehatan dan sebaliknya. Sisi positifnya, kecap tinggi antioksidan dan zat-zat antimikroba. Apa negatifnya?
Baca SelengkapnyaIni Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin
18 Januari 2024
Mengonsumsi terlalu banyak makanan asin dapat menyebabkan bahaya seperti kembung, hipertensi, hingga ginjal.
Baca Selengkapnya5 Gejala Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin
18 Januari 2024
T erlalu banyak mengonsumsi makanan asin dapat membawa risiko kesehatan yang serius karena kandungan garam yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaCerita dari Atas Awan: Melihat Proses Modifikasi Cuaca untuk Cegah Jabodetabek Banjir
11 Januari 2024
Tempo berkesempatan mengikuti operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC)
Baca Selengkapnya