Shinzo Abe Siapkan US$110 Miliar Dukung Infrastruktur Asia

Reporter

Sabtu, 23 Mei 2015 12:22 WIB

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, usai menaruh karangan bungan saat mengikuti prosesi upacara tabur bunga, di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, 22 April 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang menawarkan dukungan untuk partnership for quality infrastructure dengan menyediakan dana US$110 miliar selama lima tahun ke depan, naik sedikitnya 30% dari periode sebelumnya.


Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyebutkan program kemitraan untuk investasi bagi masa depan Asia itu merespons kebutuhan yang besar dalam pembangunan infrastruktur.


“(Pemerintah Jepang) Menyediakan sekitar US$110 miliar untuk investasi quality infrastructure di Asia selama 5 tahun ke depan,” ungkap Abe dalam pernyataan tertulis yang diperoleh Jumat (22/5/2015).


Pernyataan PM Abe itu sebenarnya disampaikan dalam santap malam terbatas bersama sejumlah pemimpin dan mantan pemimpin Asia dalam rangka konferensi 21st International Conference on The Future of Asia, yang diselenggarakan Nikkei pada Kamis (21/5).


(BACA: Wapres JK Jadi Pembicara di Konferensi Masa Depan Asia)


Advertising
Advertising

Para pembicara dalam konferensi itu, selain Wapres JK, antara lain Presiden Mongolia Tsakhia Elbegdorj, mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad, mantan PM Singapura Goh Chok Tong, Wakil PM Thailand Pridiyathorn Devakula, dan Deputi PM Vietnam Vu Van Ninh serta sejumlah pejabat pemerintah Asia.


Pernyataan PM Abe tersebut ditafsirkan sebagai upaya Tokyo mengimbangi langkah China dalam memobilisasi dana melalui pembentukan Asia Infrastructure Investment Bank (AIIB).


Institusi baru itu telah di-endorse sejumlah negara—yang didukung Inggris dan Jerman— dan belakangan Indonesia masuk dalam skema tersebut. Kebutuhan infrastruktur Asia menurut perkiraan Bank Pembangunan Asia (ADB) mencapai sedikitnya US$8 triliun dalam beberapa tahun ke depan.


Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam acara itu mengatakan kebutuhan infrastruktur di Asia sangat besar, yang tidak dapat dipenuhi sendiri oleh negara-negara di kawasan.


Oleh karena itu, katanya, diperlukan kerja sama dan dukungan dari lembaga multilateral seperti Bank Dunia, ADB, dan lembaga yang baru dibentuk AIIB, selain kerja sama bilateral.


Namun, dalam pernyataannya, PM Abe sama sekali tidak menyinggung ihwal AIIB, hanya berulangkali menyebutkan istilah quality investment.


Disebutkan, dukungan finansial yang disediakan pemerintah Jepang untuk investasi 'infrastruktur berkualitas' itu akan menggunakan seluruh skema kerjasama ekonomi yang dimiliki Tokyo, termasuk melalui bantuan pembangunan resmi (Official Development Assistance) maupun dengan memperkuat peran ADB, selain melalui upaya mobilisasi sumber-sumber finansial dari sektor swasta.


Menurut Tokyo, 'quality infrastruktur' mungkin pada mulanya tampak mahal, namun begitu mudah digunakan dan tahan lama, selain ramah lingkungan dan tahan bencana, tetapi dalam jangka panjang menjadi "cost effective".


Selain itu, Tokyo percaya 'quality infrastructure' akan menyumbang perbaikan konektivitas di Asia, menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal, dan perbaikan keahlian bagi industri konstruksi lokal.


Wapres JK sendiri mengatakan, kerjasama negara-negara Asia memegang peran penting ke depan untuk menciptakan kesejahteraan, mengingat kawasan yang tumbuh pesat ini kini menjadi 'pusat grafitasi' dunia.


(BACA: Masa Depan Asia di Mata JK)


Tawarkan Jakarta-Surabaya


Dalam pertemuan bilateral sebelum PM Abe bicara, Wapres Jusuf Kalla sempat menawarkan kepada Jepang untuk terlibat dalam rencana proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya yang berjarak 800 km.


Menurut Wapres Jusuf Kalla, PM Abe juga kembali menyampaikan minat Jepang untuk ikut serta dalam pembangunan pelabuhan di metropolitan Jakarta dan kembali menyatakan minat untuk berpartisipasi dalam pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.


(BACA: JK Tawarkan Kereta Cepat Jakarta Surabaya ke PM Abe)


Saat ini, Jakarta lebih cenderung bermitra dengan China dalam pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang berjarak sekitar 200 km tersebut.


Wapres JK dalam pertemuan dengan PM Abe juga menginformasikan rencana menggeser lokasi pembangunan pelabuhan Cilamaya sekitar 20 km ke arah timur, mengingat lokasi saat ini dianggap berisiko karena berdekatan dengan pengeboran minyak lepas pantai.


Keberadaan pelabuhan Cilamaya dianggap penting dan strategis bagi investor Jepang, mengingat lokasinya berdekatan dengan pabrikan otomotif asal negeri itu. Indonesia diperkirakan dapat meningkatkan kapasitas ekspor otomotif menjadi 1 juta unit dalam beberapa tahun ke depan.


----------------------


Contoh Investasi 'Quality Infrastructure':


1. India: Delhi Metro



  • Menyediakan alat transportasi nyaman dan aman bagi sekitar 2,5 juta penumpang per hari

  • Mitigasi kemacetan dan polusi udara di kawasan metropolitan

  • Menebar gagasan 'safety first' dan 'on-time delivery' pada konstruksi proyek

  • Menyumbang pengurangan konsumsi listrik dan emisi gas buang melalui teknologi rem high-tech dari Jepang


2. Mongolia: Ulan Bator Railway Fly-over ("Sun Bridge")



  • Memastikan kelancaran lalulintas dari kawasan hunian (selatan) dan kawasan bisnis (utara) dengan membuat jalur kereta ke atas melintas kota dari timur ke barat.

  • Menerapkan teknologi Jepang guna mencegah ambruknya jembatan apabila terjadi gempa bumi besar

  • Transfer teknologi kepada insinyur Mongolia dengan mengenalkan keahlian konstruksi Jepang melalui seminar dan kunjungan lokasi


3. Vietnam: Nhat Tan Bridge (Vietnam-Japan Friendship Bridge)



  • Meningkatkan kekuatan bangunan meski berdiri di lahan lunak, dengan menerapkan metode konstruksi yang menjadi pengalaman dan keahlian Jepang

  • Transfer teknologi kepada insinyur Vietnam melalui proses konstruksi

  • Kontribusi dalam perbaikan tingkat keamanan dengan adopsi metoda konstruksi Jepang yang dijadikan standar nasional di Vietnam.


Sumber: Pidato PM Jepang Shinzo Abe


BISNIS.COM

Berita terkait

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

1 hari lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

2 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

2 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

3 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

3 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

4 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

4 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

4 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya