Rp 70 Miliar, Industri Sepatu di Jawa TImur Eksodus

Reporter

Selasa, 28 April 2015 14:43 WIB

Detail sepatu baru "LeBron 12" keluaran pabrikan Nike saat diperkenalkan di Markas besar Nike di Beaverton, 16 September 2014. Ap/Steve Dykes

BISNIS.COM, Jakarta -Pemilik industri sepatu mulai eksodus dari area utama alias ring 1 Jawa Timur. Langkah ini mereka tempuh gara-gara rugi Rp 70 miliar, menyusul merosotnya pesanan setelah penetapan upah minimum kabupaten/kota 2015.


Sekretaris Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jawa Timur Ali Mas’ud mengungkapkan besaran upah minimum senilai Rp 2,7 juta di ring 1 (Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Pasuruan) membuat industri sepatu tidak kompetitif.


“Terus terang prospek industri sepatu di Jawa Timur buram. UMK terlalu tinggi untuk sektor padat karya. Gara-gara ini, kami tidak bisa berkompetisi melawan produsen sepatu asal Vietnam, Kamboja, dan India,” sebutnya saat ditemui, Senin 27 April 2015.


Dia melaporkan mayoritas pembeli sepatu dari luar negeri sudah mengurangi permintaannya, dari rata-rata 1 juta pasang perturun menjadi hanya 300 ribu sejak Januari 2015. “Dua pertiga permintaan dari luar negeri hilang, sehingga kerugian yang harus kami tanggung mencapai Rp 70 miliar. Importir dari luar negeri lebih memilih memesan dari Tiongkok.”


Dari total 56 perusahaan sepatu skala besar dan sedang di Jawa Timur, sebagian besar telah melakukan relokasi pabriknya ke Nganjuk, Ngawi, Madiun, Lamongan, dan Jombang. Ada juga yang melakukan eksodus ke Jepara, Jawa Tengah.


Advertising
Advertising

Faktor lain yang mengerem kinerja industri sepatu di Jawa Timur adalah pengenaan pajak sebesar 2,5 persen untuk ekspor ke Amerika Serikat, yang notabene adalah pangsa pasar ekspor sepatu terbesar Jatim. Pasalnya, negara itu memandang Indonesia bukan negara berkembang lagi.


Tantangan lainnya adalah kenaikan tarif dasar listrik, bahan bakar minyak, bunga bank, dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Faktor depresiasi rupiah diklaim telah menyebabkan penurunan produksi hingga 10 persen.


Menurut Ali, 80 persen bahan baku industri sepatu di Jatim masih diimpor. Hingga saat ini, belum ada pengusaha yang berani membuka pabrik bahan baku di dalam negeri, karena masih kalah kompetitif dibandingkan Cina.


“Penurunan bisa sampai 10% gara-gara nilai tukar yang melemah terhadap dolar AS ini. Kami selaku pengusaha lebih baik mengurangi keuntungan ketimbang memangkas tenaga kerja atau menutup pabrik, karena perhitungannya nanti jauh lebih mahal.”


BISNIS.COM

Berita terkait

Mengenal Tomas Bata, Sang Raja Sepatu yang Mendirikan Pabrik Sepatu Bata di Indonesia

10 jam lalu

Mengenal Tomas Bata, Sang Raja Sepatu yang Mendirikan Pabrik Sepatu Bata di Indonesia

Sosok Tom Bata dikenal sebagai "Raja Sepatu" di negara asalnya.

Baca Selengkapnya

Sepatu Bata Riwayatmu Kini: Jadi Favorit Generasi Baby Boomers, Masih Berjaya di India

2 hari lalu

Sepatu Bata Riwayatmu Kini: Jadi Favorit Generasi Baby Boomers, Masih Berjaya di India

Kabar penutupan pabrik sepatu Bata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, melengkapi cerita kemunduran perusahaan multinasional asal Ceko itu.

Baca Selengkapnya

Pernah Jadi Produsen Sepatu Lokal Terbesar, Berikut Kisah Masa Kejayaan Cibaduyut

25 September 2023

Pernah Jadi Produsen Sepatu Lokal Terbesar, Berikut Kisah Masa Kejayaan Cibaduyut

Cibaduyut di Kota Bandung pada masa kejayaannya telah menjadi produsen sepatu lokal terbesar. Namanya bahkan terkenal hingga ke mancanegara.

Baca Selengkapnya

Profil PT Nikomas Gemilang, Produsen Sepatu yang Tawarkan Pengunduran Diri 1.600 Pekerjanya

12 Januari 2023

Profil PT Nikomas Gemilang, Produsen Sepatu yang Tawarkan Pengunduran Diri 1.600 Pekerjanya

PT Nikomas Gemilang dikabarkan menawarkan pengunduran diri sukarela kepada 1.600 pekerjanya. Bagaimana profil produsen sepatu olah raga ini?

Baca Selengkapnya

Bantah Lakukan PHK, Produsen Sepatu Nike Sebut Berhentikan 297 Karyawan karena ...

1 Juli 2022

Bantah Lakukan PHK, Produsen Sepatu Nike Sebut Berhentikan 297 Karyawan karena ...

Produsen sepatu merek Nike, PT Victory Chingluh Indonesia, menanggapi isu PHK dua ratusan karyawannya.

Baca Selengkapnya

Produsen Sepatu Jepang Asics Relokasi Pabrik dari Cina ke RI

10 Maret 2021

Produsen Sepatu Jepang Asics Relokasi Pabrik dari Cina ke RI

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut produsen sepatu Jepang Asics merelokasi pabrik dari Cina ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tren Sneaker, Industri Sepatu Diprediksi Tumbuh 5 Persen

21 Juni 2019

Tren Sneaker, Industri Sepatu Diprediksi Tumbuh 5 Persen

Sneaker merupakan salah satu jenis sepatu yang banyak diproduksi industri sepatu di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Asal Korea Kekurangan 18.000 Tenaga Kerja

9 September 2016

Pabrik Sepatu Asal Korea Kekurangan 18.000 Tenaga Kerja

PT Parkland World Indonesia kekurangan 18.000 tenaga kerja untuk memproduksi sepatu branded internasional.

Baca Selengkapnya

Berpakaian Resmi, Jokowi ke Pabrik Sepatu Nike

5 Oktober 2015

Berpakaian Resmi, Jokowi ke Pabrik Sepatu Nike

Presiden Joko Widodo mengunjungi pabrik sepatu Nike Indonesia di Tangerang, Banten, untuk melakukan peluncuran program investasi padat karya.

Baca Selengkapnya

Korsel Investasi US$50 Juta Bangun Pabrik Sepatu di Salatiga

2 Oktober 2015

Korsel Investasi US$50 Juta Bangun Pabrik Sepatu di Salatiga

Investor Korea membangun pabrik sepatu dengan total investasi senilai
US$50 juta atau setara Rp740 miliar di Salatiga Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya