Revisi UU Penyiaran, Televisi Harus Hasilkan Konten Kreatif

Reporter

Selasa, 28 April 2015 12:07 WIB

Ilustrasi anak menonton televisi (dailymail)

BISNIS.COM, Jakarta - Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mendesak digitalisasi televisi Indonesia fokus membina industri kreatif konten siaran, sehingga bisa menghasilkan lebih banyak rumah produksi dan pengembang animasi.

“Jadi yang harus ditarget dalam kebijakan dan legislasi adalah memperbanyak rumah produksi, bukan memperbanyak pemancar siaran,” kata Komisioner BRTI Nonot Harsono kepada Bisnis.com.

Dia mengusulkan agar UU Penyiaran baru bisa mencegah munculnya banyak pelaku penyiaran di satu wilayah. Hal tersebut dilakukan karena ekosistem penyiaran dan industri konten di dalam negeri belum terlalu mapan. “Itu bisa membuat konten siaran akan asal-asalan kejar tayang atau konten luar negeri akan merajalela,” ujarnya.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah memasukkan revisi UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2015. Rencananya, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama parlemen akan membahas beleid itu pada kuartal III tahun ini.

Nonot mengatakan pemerintah dan DPR juga mesti mengatur secara detail penyiaran yang diakses via Internet dan perangkat bergerak. Distribusi konten, sambung dia, berpotensi mempengaruhi pola pikir masyarakat.

“Jangan sampai media distribusi konten seperti berita, hiburan, game, film memberi mudarat dan merusak bangsa,” kata pria yang akan mengakhiri jabatan Komisioner BRTI pada Mei ini.

Salah satu poin krusial pembahasan RUU Penyiaran adalah program digitalisasi televisi. Pasalnya, peraturan menteri tentang digitalisasi televisi telah dibatalkan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Pembatalan itu membuat keputusan menteri tentang para pemenang penyelenggara multiplexing di berbagai daerah gugur demi hukum.

Nonot menilai gugatan yang dilayangkan oleh Asosiasi Televisi Jaringan Seluruh Indonesia (ATVJI) itu wajar karena kegiatan bisnis mereka bisa terancam. Apalagi, para pemenang multiplexing adalah stasiun televisi nasional, bahkan termasuk konglomerasi media.

Berita terkait

Hari Televisi Sedunia, Serba-serbi dalam Sejarah Pertelevisian

21 November 2022

Hari Televisi Sedunia, Serba-serbi dalam Sejarah Pertelevisian

Penetapan Hari Televisi Sedunia juga menjadi momentum ketika para pemimpin PBB menyadari peran televisi dalam memfokuskan perhatian publi

Baca Selengkapnya

Pakar UNRI Beri Tips Agar TVRI Diminati Masyarakat

24 Agustus 2021

Pakar UNRI Beri Tips Agar TVRI Diminati Masyarakat

TVRI sebenarnya sudah melakukan mediamorfosis dan konvergensi media untuk mempertahankan eksistensinya namun hal itu dirasa belum cukup

Baca Selengkapnya

HUT ke-59, Ini Sejarah Singkat Berdirinya TVRI

24 Agustus 2021

HUT ke-59, Ini Sejarah Singkat Berdirinya TVRI

Hari ini, 24 Agustus 2021, Televisi Republik Indonesia (TVRI) berulang tahun yang ke-59 sejak didirikan pada 1962

Baca Selengkapnya

Industri Penyiaran Buka Peluang Kerja Lebih Besar buat Difabel

26 September 2018

Industri Penyiaran Buka Peluang Kerja Lebih Besar buat Difabel

Industri pertelevisian harus dapat mempresentasikan keberagaman pemirsa mereka, salah satunya dengan mengakomodir tenaga kerja difabel.

Baca Selengkapnya

Teknologi TV Tanpa Remote Ditemukan, Bisa Pakai Gerakan Kucing

5 Oktober 2017

Teknologi TV Tanpa Remote Ditemukan, Bisa Pakai Gerakan Kucing

Revolusi cara kita berinteraksi dengan televisi secara online segera terjadi dengan ditemukannya teknologi pengontrol dengan gerakan tubuh atau benda

Baca Selengkapnya

LG Display Pasok LCD ke Samsung Mulai Juli

21 Februari 2017

LG Display Pasok LCD ke Samsung Mulai Juli

Samsung dan LG telah melakukan pembicaraan pasokan LCD sejak Sharp menyampaikan pemotongan pasokan Samsung tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Koalisi Penyiaran Ragukan Evaluasi KPI pada Televisi Swasta

25 Mei 2016

Koalisi Penyiaran Ragukan Evaluasi KPI pada Televisi Swasta

Menurut Koalisi, KPI menyia-nyiakan anggaran negara dan kesempatan melakukan perubahan.

Baca Selengkapnya

Kehadiran Netflix Dianggap Bikin Persaingan Makin Ruwet

18 Februari 2016

Kehadiran Netflix Dianggap Bikin Persaingan Makin Ruwet

Netflix mengajarkan orang Indonesia untuk membayar sebuah tayangan yang bagus.

Baca Selengkapnya

Samsung Luncurkan Video Wall dengan Bezel Tertipis  

2 Februari 2016

Samsung Luncurkan Video Wall dengan Bezel Tertipis  

Batas antar-layar (bezel) sebesar 1,4 milimeter membuat layar pamer Samsung tampak seperti benar-benar menyatu.

Baca Selengkapnya

Urgensi Transparansi Perizinan Televisi

2 Februari 2016

Urgensi Transparansi Perizinan Televisi

Kegaduhan terjadi dalam dunia penyiaran Indonesia. Pemimpin Komisi I (bidang penyiaran) Dewan Perwakilan Rakyat dan Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) menuduh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah bertindak melampaui wewenangnya, melanggar Undang-Undang Penyiaran, dan mengancam keberadaan stasiun televisi swasta.

Baca Selengkapnya