KRI Hasanuddin lego jangkar di Victoria Harbour, Hongkong kemarin setelah mengikuti Parade Kapal Perang Internasional di Korea Selatan 5 - 10 Oktober 2008. Foto: Djaka Farezki untuk TEMPO
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia kembali berpartisipasi dalam pameran Hong Kong Gift and Premium Fair 2015 yang dihelat oleh Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) pada 27-30 April 2015. Keikutsertaan Indonesia ini untuk membidik pasar ekspor produk kreatif.
Dalam acara yang diselenggarakan di Hong Kong Convention and Exhibition Centre itu, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) membuka venue Rumah Indonesia. Ketua Eksekutif Dekranas Erni Guntarti Cahyo Kumolo meresmikan pembukaan venue tersebut.
Pameran ini sendiri diklaim sebagai pameran produk premium dan cenderamata terbesar di dunia yang telah diselenggarakan sebanyak 30 kali. Adapun pameran tahun lalu diikuti 4.130 peserta dengan pengunjung mencapai 51.358 yang sebagian besar adalah buyer potensial.
Selain Dekranas, Rumah Indonesia juga didukung oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian UMKM, dan juga HKTDC.
Erni Guntarti mengatakan dalam pidato pembukaannya bahwa ikut sertanya Indonesia tahun lalu mampu menghasilkan transaksi US$ 338.000 dan potensial buyer US$ 5,4 juta.
Menempati areal pameran seluas 120 meter persegi, Rumah Indonesia menghadirkan produk dari 25 pengusaha UKM dari berbagai daerah di Indonesia. Produk yang dipamerkan antara lain fashion, aksesoris, keramik, tenun, dekorasi rumah, dan produk kertas.
"Sebagai pelengkap juga akan dilakukan demo pembuatan batik," kata Erni Guntarti. Pembuatan batik, katanya, memiliki keunikan tersendiri yang kini telah diakui oleh UNESCO.
Dia mengatakan pameran ini menjadi peluang promosi kepada para buyer dari berbagai negara yang tahun lalu mencapai lebih dari 51.000 dalam pameran yang sama.