TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia siap bekerjasama dengan siapa saja untuk mewujudkan visi menjadi poros maritim dunia. Meski baru Cina yang menunjukkan minat besar, tak tertutup kemungkinan kerja sama dengan negara lain.
"Kalau secara bersamaan Cina ingin dan Jepang juga ingin, ya kita dengan siapa saja," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla usai pertemuan bilateral dengan beberapa negara di Perayaan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta pada Kamis, 23 April 2015.
Menurut JK, hubungan Indonesia dengan kedua negara sama-sama baik sehingga memungkinkan kerja sama dengan siapa pun.
JK memuji inisiatif Cina untuk mewujudkan Jalan Sutera Maritim.Menurut JK, Jalan Sutera Maritim dapat meningkatkan efisiensi transportasi laut dan aktivitas bilateral antar negara-negara di Asia.
Namun, menurut JK, Jepang sebagai negara kepulauan seperti Indonesia, juga mempunyai kepentingan dengan area laut Nusantara. "Kalau Jepang bilang tetap memerlukan Selat Malaka sebagai bagian jaringan yang penting, ya silakan."
Jepang juga menaruh minat besar dalam pengembangan infrastruktur laut Indonesia. Salah satunya lewat pembangunan Pelabuhan Cilamaya. Namun, proyek itu akhirnya dibatalkan.
JK mengaku belum bisa mengatakan perkembangan proyek ini selanjutnya. "Sekarang lagi dibahas, dan lagi diselesaikan surveinya," kata politikus Golkar asal Makassar ini.
Seperti diketahui, Presiden Cina, Xi Jinping menyatakan kesungguhannya mendukung program poros maritim dunia. Salah satunya dengan membuat program Jalan Sutera Maritim. Dalam pidato berbahasa Mandarin Jinping menekankan komitmeannya untuk membangun infrastruktur terutama di kawasan Asia.
Cina juga negara pertama yang menyatakan kesiapannya mendukung program Tol Laut Indonesia.
URSULA FLORENE SONIA
Berita terkait
Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah
11 menit lalu
Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaHamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel
1 hari lalu
Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham
12 hari lalu
Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.
Baca SelengkapnyaGilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk
13 hari lalu
Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.
Baca SelengkapnyaDigagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina
15 hari lalu
Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.
Baca SelengkapnyaDua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong
16 hari lalu
"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong
Baca SelengkapnyaKilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia
19 hari lalu
Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang
27 hari lalu
Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.
Baca SelengkapnyaRekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK
27 hari lalu
Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto
27 hari lalu
Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.
Baca Selengkapnya