TEMPO.CO , Jakarta: Badan Usaha Milik Negara yang mengelola bandar udara di wilayah tengah dan timur Indonesia, Angkasa Pura 1 (AP I) meningkatkan pengamanan bandara. Hal ini untuk mengantisipasi kasus penumpang gelap di Bandara Sultan Syariah Kasim II, Pekan Baru, Riau terjadi di wilayah AP I.
"Walau bukan terjadi di wilayah operasional kami, peristiwa ini menjadi perhatian kami," kata Kepala Komunikasi Korporat AP I Handy Heryudhitiawan kepada Tempo, Kamis, 9 April 2015.
Pada Selasa, 7 April, seorang pria bernama Mario menyusup ke wilayah landas pacu (runway) bandara Sultan Syarif Kasim II yang dikelola Angkasa Pura II. Mario berhasil masuk ke rongga roda pesawat Garuda Indonesia tujuan Jakarta.
Mario kemudian ikut terbawa sampai Jakarta dengan cara duduk di dalam ruang roda tersebut. Mario menyusup hingga bisa masuk pesawat karena pagar bandara dianggap terlalu rendah.
Handy mengatakan, untuk mengantisipasi kejadian serupa terjadi di wilayah bandara yang dikelola AP I, pihaknya telah meningkatkan pengamanan di landas pacu dan bandara secara keseluruhan. Saat ini, beberapa bandara yang dikelola AP I telah memiliki sistem keamanan berlapis.
"Seperti di Bali dan Ujungpandang, pagar di sekitar bandara sudah dibuat dua lapis, jadi sulit untuk disusupi."