Biro Perjalanan Protes Pemesanan Tiket Katalog Elektronik

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 7 April 2015 09:32 WIB

Biro perjalanan. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kalangan Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia keberatan dengan kebijakan pemesanan tiket menggunakan sistem katalog elektronik. Aturan itu dikeluarkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah atau LKPP.

Keberatan itu muncul setelah LKPP bekerja sama dengan Garuda Indonesia untuk sosialisasi tiket perjalanan dinas menggunakan sistem katalog elektronik di sejumlah daerah di Indonesia. Pelaku wisata berpandangan aturan itu membuat bisnis tiket pesawat lewat agen travel menjadi surut.

Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies Yogyakarta atau Asita, Edwin Ismedi, mengatakan aturan itu membuat pelaku usaha agen travel kehilangan sebagian konsumen pegawai negeri sipil yang menggunakan jasa mereka untuk memesan tiket pesawat. Bisnis pemesanan tiket lewat agen travel kini menurun hingga 60 persen. "Kami khawatir bila pemerintah tidak tanggap, aturan itu akan membuat banyak agen travel skala kecil gulung tikar," kata Edwin, Senin, 6 April 2015.

Menurut dia, bisnis pemesanan tiket yang lesu akan membuat pengusaha travel mengurangi jumlah karyawan. Padahal, usaha jenis ini mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak.

Ketua DPD Asita Jawa Tengah Joko Suratno juga menyampaikan keluhan yang sama soal kebijakan pemerintah itu. Pemesanan tiket menggunakan sistem katalog elektronik adalah klausul yang muncul dalam Keputusan Presiden Tahun 2015 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. Tujuannya adalah untuk menghindari praktek penyimpangan atau kebocoran duit negara untuk perjalanan dinas.

Namun Asita berpandangan kebijakan itu tak tepat dan bisa memukul kalangan biro perjalanan wisata. "Kami mendukung efisiensi, tapi apakah tidak ada jalan lain supaya bisnis biro pariwisata tidak terpukul," kata dia.

Menurut dia, pemesanan tiket menggunakan jasa biro pariwisata oleh PNS selama ini menyumbang 40 persen pendapatan dari total pengguna kalangan swasta maupun perorangan. Aturan dari LKPP membuat sebagian PNS memesan tiket menggunakan maskapai penerbangan. Biro perjalanan pariwisata menjadi kehilangan pelanggan dari kalangan PNS.

Joko berharap pemerintah mendengarkan keberatan dari pelaku wisata. Di Jawa Tengah, jumlah anggota agen travel sebanyak 170 biro perjalanan wisata. Satu agen travel setidaknya memiliki 50 hingga 100 pekerja untuk jasa penjualan dan pemesanan tiket.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

13 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

16 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

53 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

56 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

57 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

57 hari lalu

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya