Wakil Presiden, Jusuf Kalla, menyambut Guru teladan tingkat Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, di kantor Wakil Presiden, Jakarta, 31 Maret 2015. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO , Jakarta:Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan akan membuat survei untuk perencanaaan pemindahan Pelabuhan Cilamaya. Menurut dia, biaya survei tidak terlalu besar.
"Kan baru survei awal, belum detail engineeringnya, yang mahal dan lama itu detailnya," kata JK di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jumat, 3 April 2015.
JK membatalkan proyek Pelabuhan Cilamaya yang rencananya akan berada di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Ia mengatakan akan menggeser sedikit wilayah pembangunan ke arah timur, misalnya Subang dan Indramayu.
"Survei awal hasilnya pembangunan ini feasible, tapi ternyata kurang mempertimbangkan masalah keamanan di luar, pindahnya hanya sekitar 20-30 km," katanya.
Keputusan itu diambil setelah JK blusukan udara menggunakan helikopter milik TNI AU jenis Super Puma. Dalam blusukan, Kalla ditemani Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Sudirman Said.
Ia menilai proyek pembangunan pelabuhan di Cilamaya memang tidak tepat jika dilanjutkan. Musababnya, wilayah perairan sekitar sudah dipenuhi anjungan dan pipa migas bawah laut milik PT Pertamina (Persero).
JK mengatakan investor dari Jepang sudah menawarkan investasi untuk Cilamaya. Namun, pemerintah masih mempertimbangkannya.
