Bisnis Seret, Pengembang Keluhkan Harga Tanah di NTB  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 1 April 2015 15:53 WIB

Ilustrasi perumahan. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Mataram - Harga tanah untuk keperluan perusahaan pengembang membangun kompleks permukiman di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, sangat mahal. Di pinggiran kota, harga tanah sudah mencapai lebih dari Rp 20 juta per are atau 100 meter persegi. Harga rumah yang dijual tipe 21 atau 36 dipatok pemerintah sekitar Rp 126 juta atau Rp 135 juta jika termasuk pajak.

Kondisi usaha pengembang tersebut dikemukakan Sekretaris DPD Real Estate Indonesia Nusa Tenggara Barat Anas Amrullah sewaktu berbicara di depan Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin menjelang pembukaan Property & Housing Expo 2015 di Mal Mataram, Rabu siang, 1 April 2015. "Harga tanah melesat naik, tapi daya beli masyarakat rendah," katanya.

Idealnya, harga tanah berkisar Rp 20 juta saja per are atau 100 meter persegi. Karena itu, kata Anas, perlu bantuan pemerintah untuk meringankannya. Pemerintah diharapkan membantu, minimal, infrastruktur berupa akses jalan dan kelengkapan sarana permukiman lainnya. Naiknya harga tanah ini, kata dia, akibat berkembangnya pariwisata di Pulau Lombok.

Direktur PT Gerbang NTB Emas Zainul Aidi mengemukakan kegiatan expo permukiman yang diselenggarakan perusahaannya—sebagai badan usaha milik daerah—merupakan salah satu bentuk ekonomi kreatif perusahaan yang selama ini menyediakan bahan bangunan berupa paving block maupun multiblock dan berbagai bentuk produksi beton. "Ini adalah salah satu upaya untuk memenuhi potensi kebutuhan rumah yang sangat besar," ucapnya.

Di NTB, keperluan untuk pegawai negeri sipil saja, berdasar data Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan (Bapetarum), dibutuhkan 14 ribu unit rumah. Belum termasuk kebutuhan golongan warga yang lain.

Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin berjanji akan membantu penyediaan dukungan akses jalan ke lokasi permukiman yang selama ini lahannya tidak produktif. "Pemerintah daerah akan memberikan kemudahan," ujarnya.

Amin mengatakan pemerintah NTB pada tahun ini juga punya program bedah rumah untuk seribu rumah bagi keluarga tidak mampu. Pemerintah Provinsi NTB menyediakan dana Rp 25 juta per rumah. "Penyediaan dana tersebut adalah pengalihan dari rencana pembiayaan renovasi kantor Gubernur NTB," ucapnya.

SUPRIYANTHO KHAFID






Advertising
Advertising





Berita terkait

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

5 Maret 2024

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

Alex Villas Group memprediksi bisnis properti di Bali akan menguat pada 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit

2 Maret 2024

Wawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit

Kepada Tempo, CEO Rumah123, Wasudewan menyebutkan dalam tiga tahun terakhir, tren pencarian properti tak banyak berubah. Simak wawancara lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Harga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR

19 Februari 2024

Harga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR

Bank Indonesia mencatat adanya kenaikan harga properti jenis hunian di pasar primer pada kuartal IV 2023. KPR jadi sumber pendanaan pembelian.

Baca Selengkapnya

Investasi Properti: Pengertian, Jenis, dan Keuntungan

30 Oktober 2023

Investasi Properti: Pengertian, Jenis, dan Keuntungan

Investasi properti kini semakin dilirik karena nilainya yang terus naik. Namun, sebelum berinvestasi wajib mengetahui jenis dan keuntungannya.

Baca Selengkapnya

5 Cara Investasi Properti yang Mudah untuk Pemula

25 Oktober 2023

5 Cara Investasi Properti yang Mudah untuk Pemula

Penting bagi pemula memahami cara investasi properti dengan strategi cerdas agar tidak merugi dan mendapat untung. Mari simak tipsnya.

Baca Selengkapnya

Pengertian dan Peran PPJB dalam Transaksi Jual Beli Properti

12 September 2023

Pengertian dan Peran PPJB dalam Transaksi Jual Beli Properti

PPJB adalah dokumen penting dalam transaksi properti di Indonesia. Apa itu PPJB beserta peran dan contohnya? Simak penjelasannya ini.

Baca Selengkapnya

Lika-liku Taipan Srettha Thavisin yang Kini Jadi Perdana Menteri Thailand

23 Agustus 2023

Lika-liku Taipan Srettha Thavisin yang Kini Jadi Perdana Menteri Thailand

Srettha Thavisin, pimpinan salah satu pengembang real estate terbesar di Thailand, terpilih sebagai perdana menteri pada Selasa, 22 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya

Profil Aguan Sugianto yang Gelontorkan Puluhan Miliar untuk Aloha PIK 2

10 Agustus 2023

Profil Aguan Sugianto yang Gelontorkan Puluhan Miliar untuk Aloha PIK 2

Pebisnis Aguan Sugianto telah menggelontorkan investasi puluhan miliar rupiah untuk pembangunan Aloha PIK 2. Siapakah sosok Aguan ini?

Baca Selengkapnya

Jokowi Senang Sektor Real Estate Jadi Salah Satu Penyumbang PDB Terbesar

9 Agustus 2023

Jokowi Senang Sektor Real Estate Jadi Salah Satu Penyumbang PDB Terbesar

Presiden Jokowi mengaku senang bisnis real estate menjadi salah satu penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

MRT Jakarta Tangkap Peluang Bisnis Properti di Kawasan TOD

1 Juni 2023

MRT Jakarta Tangkap Peluang Bisnis Properti di Kawasan TOD

MRT Jakarta belajar dari pengembangan bisnis kereta bawah tanah yang dikelola LTA Singapura dan MTR Hong Kong.

Baca Selengkapnya