TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah diprediksi stagnan dengan sedikit potensi untuk mengalami kenaikan. Bahkan potensi penurunan diprediksi cukup berpeluang.
Setelah ditutup pada level 5.405 pada perdagangan kemarin, IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5.385-5.390 dan resisten 5.445-5.458. Sedangkan rupiah yang ditutup pada level Rp 12.932 (kurs tengah BI) diprediksi pada kisaran Rp 12.942-12.927.
“Pergerakan hari ini dipengaruhi aksi profit taking pelaku pasar dan kebetulan juga dibarengi dengan imbas negatifnya laju bursa saham Amerika Serikat sebelumnya,” kata analis dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, dalam keterangan prediksinya.
Loyonya bursa saham AS, ujar dia, masih dipengaruhi potensi kenaikan suku bunga The Fed sehingga memicu aksi jual.
Laju bursa saham AS, ujar Reza, akan dipengaruhi respons pelaku pasar terhadap rilis data-data AS MBA mortgage applications, durable goods orders, hingga pergerakan dolar. “Jika rilis tersebut membaik justru akan memberikan dampak negatif pada laju bursa saham AS.”
Ihwal rupiah, Reza mengatakan, meskipun terjadi penguatan, kondisi pelemahan masih dapat berlanjut sehingga tetap cermati dan antisipasi potensi pembalikan arah. Selain faktor kestabilan perekonomian dalam negeri, positifnya laju euro seiring berlanjutnya rilis data-data positif dari Spanyol dan Jerman diharapkan berlanjut dan dapat berimbas positif pada laju rupiah.
ANDI RUSLI
Berita terkait
Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M
13 November 2021
Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.
Baca SelengkapnyaIHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?
1 Februari 2021
Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.
Baca Selengkapnya2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725
6 Desember 2018
Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah
18 Juli 2018
Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.
Baca SelengkapnyaInfobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik
25 Januari 2018
Lembaga analis strategi perbankan dan keuangan, Infobank, akan memberikan penghargaan kepada 100 emiten dengan pertumbuhan tercepat.
Baca SelengkapnyaDibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin
3 Januari 2018
Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebelum tiba-tiba turun.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan
6 Desember 2017
Untuk investasi jangka panjang, IHSG diprediksi akan memberi keuntungan.
Baca SelengkapnyaDolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587
26 Oktober 2017
Rupiah ditutup melemah 0,07 persen atau 9 poin di Rp 13.587 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS
25 Oktober 2017
Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat saat imbal hasil obligasi Amerika meningkat.
Baca Selengkapnya5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound
24 Oktober 2017
Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin di Rp 13.533 per dolar AS.
Baca Selengkapnya