Rupiah Melemah, OJK Minta Perbankan Waspada

Reporter

Rabu, 11 Maret 2015 22:00 WIB

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Haddad meminta lembaga keuangan, terutama perbankan untuk memantau pergerakan rupiah. Hal itu diperlukan untuk mengatasi bagaimana cara memitigasi resiko akibat pelemahan rupiah.

"Kami melihat ini supaya terintegrasi terutama lembaga keuangan dan sebagainya. Supaya tidak ada kerawanan-kerawanan dan tetap terjaga," katanya di Istana, Rabu 11 Maret 2015.

Dia mengatakan dengan kondisi rupiah saat ini, pembangunan pembiayaan bank tetap berjalan baik. Seperti yang terindikasi bahwa tingkat kecukupan modalnya cukup tinggi, yakni 21 persen. Selain itu kondisi likuiditas yang memadai. "Ini pertumbuhan kredit tumbuh lebih dari 16 persen," katanya.

Menurut dia, saat ini indikator manajemen masih dalam kondisi hijau. "Tetapi bukan membuat kita lengah. intinya saya menekankan pada bank tetap harus waspada," katanya. OJK, kata dia, akan terus memantau kegiatan yang terkait pasar valas dan rupiah agar berjalan dengan normal.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, mengatakan pelemahan mata uang dunia perlu diwaspadai. "Saya secara umum melihat nilai tukar perkembangan dari kondisi global dan regional ini harus kita sikapi deNgan waspada," katanya saat konferensi pers di Istana.

Kendati demikian dia mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi ini. "Kita tidak perlu khawatir dan tidak perlu panik karena ini adalah satu langkah menuju kondisi normal yang baru."

Oleh karena itu semua pihak harus fokus pada perbaikan fiskal sehingga kondisinya menjadi sehat. Kondisi fiskal ini dapat dicapai dengan penerimaan pajak yang diberi perhatian dan realisasi anggaran. "Dan sebagai otoritas moneter kami akan menjaga volatilitas rupiah," katanya.

Bank Indonesia, kata dia, tidak akan membiarkan volatilitas rupiah yang tidak sehat dan meyakinkan bahwa dolar tersedia di pasar. "Saya ingin kita bisa melewati ini dan Indonesia dalam keadaan yang baik serta harus waspada."

ALI HIDAYAT

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

22 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya