Elpiji 12 Kg Naik, Pemerintah Diminta Jamin Stok Elpiji 3 Kg

Reporter

Selasa, 3 Maret 2015 04:00 WIB

Tabung gas elpiji 12 kg di penyalur elpiji Limas Raga, Bandung, Jawa Barat, Selasa 13 Januari 2015. Penjualan elpiji 12 kg menurun sampai 10 persen pasca kenaikan di awal Januari lalu. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Yogyakarta -Menyusul keputusan Pertamina menaikkan harga elpiji nonsubsidi 12 kilogram sebesar Rp 5.000 per tabung membuat banyak konsumen beralih membeli elpiji 3 kilogram.

Langkah Pertamina ini dikhawatirkan akan mendorong konsumen untuk berpindah dari elpiji 12 kilogram ke elpiji 3 kilogram.

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas atau Hiswana Migas Yogyakarta, Siswanto meminta pemerintah dan Pertamina mengantisipasi migrasi konsumen dari gas elpiji 12 kilogram ke 3 kilogram. Pertamina, kata dia, harus menjamin tercukupinya distribusi gas bersubsidi 3 kilogram.

Siswanto menyatakan kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram pasti membuat sebagian konsumen berpindah membeli gas elpiji 3 kilogram. Mereka mencari barang dengan harga yang jauh lebih murah. "Pemerintah perlu mengantisipasi migrasi konsumen secara besar-besaran," kata dia.

Menurut Siswanto, konsumen yang membeli gas elpiji 3 kilogram selama ini datang dari banyak kalangan. Bahkan ada kelas menengah ke atas yang masih membeli gas bersubsidi itu.

Siswanto menyarankan pemerintah memberikan sanksi yang tegas bagi pangkalan yang menjual elpiji 3 kilogram kepada kalangan yang tidak tepat. Pangkalan elpiji seharusnya wajib mengisi buku isian pelanggan yang sudah disiapkan Pertamina. Ini penting untuk mengantisipasi distribusi elpiji 3 kilogram yang tidak tepat sasaran.

Salah seorang penjual gas elpiji di Bantul mengatakan sejak dinaikkan per 1 Maret 2015 kemarin, penjualan gas elpiji 12 kilogram menurun. Menurut dia, konsumen lebih tertarik membeli gas elpiji bersubsidi 3 kilogram yang mempunyai selisih harga yang cukup besar.

Mulai 1 Maret 2015 kemarin, PT Pertamina persero menaikkan harga elpiji nonsubsidi 12 kilogram sebesar Rp 5.000 per tabung. Dengan demikian, elpiji 12 kilogram yang semula harganya Rp 129 ribu menjadi Rp 134 ribu.

Harga ini kembali pada harga sebelum 19 Januari 2015, saat Pertamina menurunkan harga elpiji 12 kilogram dari sebelumnya Rp 134.700 menjadi Rp 129 ribu per tabung atau turun Rp 5.700 per tabung atau Rp 475 kilogram.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Kebakaran Gudang Tempat Pengisian Elpiji di Tangerang, 5 Orang Alami Luka Bakar

32 hari lalu

Kebakaran Gudang Tempat Pengisian Elpiji di Tangerang, 5 Orang Alami Luka Bakar

Gudang tempat pengisian elpiji di Tangerang kebakaran pada Senin malam, lima orang yang luka bakar telah dibawa ke rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

40 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

44 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

1 Februari 2024

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya

Jualan Bansos di Tahun Politik

6 Januari 2024

Jualan Bansos di Tahun Politik

Politikus memanfaatkan program bansos yang berasal dari anggaran negara dalam kampanye politik.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ini Ungkap Cara Efektif agar Penyaluran Subsidi LPG 3 Kg Tepat Sasaran

5 Januari 2024

Ekonom Ini Ungkap Cara Efektif agar Penyaluran Subsidi LPG 3 Kg Tepat Sasaran

Direktur IDEAS menilai ada cara lain yang lebih efektif untuk mengarahkan penyaluran LPG 3 kg agar tepat sasaran. Bagaimana caranya?

Baca Selengkapnya

Beli Gas LPG 3 Kg Wajib Pakai KTP, Bagaimana Daerah yang Tak Terjangkau Digitalisasi?

4 Januari 2024

Beli Gas LPG 3 Kg Wajib Pakai KTP, Bagaimana Daerah yang Tak Terjangkau Digitalisasi?

Mulai 1 Januari 2024, pembelian LPG 3 Kg hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang telah terdata. Bagaimana daerah yang tak terjangkau digitalisasi?

Baca Selengkapnya

Mulai Januari 2024, Pembelian LPG 3 Kg Hanya untuk Pengguna Terdaftar

19 Desember 2023

Mulai Januari 2024, Pembelian LPG 3 Kg Hanya untuk Pengguna Terdaftar

Kementerian ESDM mengimbau pengguna LPG 3 Kg untuk melakukan pendaftaran ke sub penyalur atau pangkalan resmi sebelum melakukan pembelian.

Baca Selengkapnya

Sebut Rice Cooker Gratis Tak Serap Oversupply Listrik, Pengamat Singgung Program Kompor Listrik

21 Oktober 2023

Sebut Rice Cooker Gratis Tak Serap Oversupply Listrik, Pengamat Singgung Program Kompor Listrik

Pengamat energi dari Universitas Indonesia Iwa Garniwa mengatakan program rice cooker gratis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bukan program yang perlu diprioritaskan

Baca Selengkapnya