Menteri Siti Nurbaya: Jokowi Ingin Tambah Luas Lahan Petani

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 28 Februari 2015 05:20 WIB

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menginginkan kepemilikan lahan petani ditambah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya mengatakan salah satu skema yang diminta Presiden adalah dengan melakukan reformasi agraria melalui penyaluran kembali atau redistribusi lahan.

Siti mengatakan saat ini petani Indonesia rata-rata hanya menguasai sekitar 0,8 hektare lahan per orang. "Presiden memberikan ancer-ancer bisa gak kalau misalnya ditingkatkan menjadi dua hektare," kata Siti saat melakukan konferensi pers di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 27 Februari 2015.

Untuk mencapai target tersebut, Siti mengatakan setidaknya dibutuhkan lahan sekitar sembilan juta hektare. Untuk proyek ini, Kementerian Kehutanan dan Kehutanan menyediakan sekitar 4,1 juta hektare. Selain dari Kementerian Kehutanan, nantinya lahan tambahan akan diambil dari areal yang dikelola oleh Badan Pertanahan Nasional.

Dia mengakui bahwa terdapat kawasan hutan produksi yang bisa dikonversi, menjadi tanah pertanian seluas 13,1 juta hektare. "Dari jumlah tersebut, yang sudah diubah menjadi lahan perkebunan seluas 6,5 juta hektare, untuk transmigrasi 900 ribu hektare, serta pertanian 1,1 juta hektare.

Mengenai mekanisme redistribusinya, Siti mengatakan ada beberapa pola, misalnya kemitraan antara transmigrasi dan perkebunan. Pola lain adalah menggunakan perkebunan dengan kemitraan rakyat.

Menteri Agraria dan Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan juga mengapresiasi langkah tersebut. Bahkan dia mengklaim bahwa kementeriannya sudah menyiapkan sekitar 4,5 juta hektare lahan. "Ini kan berkaitan dengan kesejahteraan petani," kata dia.

Selain menyiapkan lahan, Ferry mengatakan siap mempermudah proses administrasinya. Dia juga mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Sosial untuk menyiapkan data kependudukannya.

FAIZ NASHRILLAH

Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

2 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

4 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

6 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

7 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

12 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

13 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

13 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

14 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya