Investasi di Papua Lebih Besar Dibandingkan Gresik

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Senin, 9 Februari 2015 02:31 WIB

Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin menghadiri jumpa pers mengenai kesepakatan pemerintah Indonesia dengan Freeport di Kementerian ESDM, Jakarta, 25 Januari 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin mengatakan pihaknya tetap berkomitmen berinvestasi di Papua meskipun pembangunan smelter dilakukan di Gresik, Jawa Timur. Maroef mengatakan nilai investasi yang dikucurkan untuk tambang di Papua jauh lebih besar daripada untuk smelter.

Maroef mencontohkan pengembangan bawah tanah yang dilakukan sejak 2010 hingga 2014 telah menelan investasi sekitar US$ 4 miliar. Rencananya, Freeport akan menambah investasi untuk pengembangan tambang bawah tanah sebesar US$ 15 miliar hingga 2041. "Bandingkan, ini di Papua US$ 19 miliar, di Gresik US$ 2,3 miliar," kata Maroef kepada Tempo, Selasa, 3 Februari 2015.

Maroef mengatakan tambang bawah tanah ini direncakan memproduksi 3 juta ton konsentrat tembaga pada 2021. Sebanyak 1 juta ton konsentrat akan diserap oleh smelter milik PT Smelting Gresik dan 2 juta ton konsentrat lagi akan diolah di smelter milik Freeport yang akan dibangun di Gresik.

Ditanya mengenai kecukupan pasokan konsentrat jika dibangun smelter baru di Papua, Maroef mengatakan bisa saja smelter baru nanti tak hanya mengandalkan konsentrat dari Freeport. "Jangan melihat hanya dari hitungan matematis. Ada tambang-tambang lain yang juga kena kewajiban UU Minerba, ke mana mereka mau memurnikan?" kata Maroef.

Maroef mengatakan Freeport dan pemerintah daerah Papua segera membentuk tim untuk mengkaji peluang pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian di Papua. Pemerintah Papua menurutnya telah menyiapkan lahan dan bersedia membangun pembangkit listrik tenaga air untuk memasok energi di Freeport.

Meski rencana pembangunan smelter belum akan dilakukan dalam waktu dekat, Maroef mengatakan pihaknya melakukan investasi lain di Papua. Salah satunya bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membangun pabrik pengemasan semen.

Freeport akan mengucurkan investasi sebesar US$ 25 juta untuk pabrik pengemasan semen ini . Pabrik pengemasan dengan kapasitas 500.000 ton per tahun ini berlokasi di Pomako, Timika, Papua. Pembebasan lahan seluas 5 hektare telah diselesaikan pada September 2014 dan lelang konstruksi dijadwalkan selesai pada Februari 2015. Pembangunan pabrik ini akan memakan waktu 22 bulan.

BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE

Berita terkait

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

2 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

7 hari lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

23 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

39 hari lalu

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.

Baca Selengkapnya

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

3 Desember 2023

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

Hingga November tahun ini, PT Freeport Indonesia telah memproduksi 1,6 miliar pon tembaga dan 1,9 juta ons emas .

Baca Selengkapnya

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

2 Desember 2023

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

Freeport menyiapkan dana sebesar 370 juta dolar AS untuk menutup tambang di Tembagapura.

Baca Selengkapnya

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

19 November 2023

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

Izin operasi tambang perusahaan Freeport Indonesia kembali diperpanjang hingga 2061. Begini awal mula konsesi tambang tembaga dan emas di Papua ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu AMDAL, Tujuan, dan Manfaatnya

17 September 2023

Mengenal Apa Itu AMDAL, Tujuan, dan Manfaatnya

AMDAL adalah sebuah kajian tentang dampak lingkungan yang muncul karena aktivitas bisnis. Berikut ini tujuan AMDAL dan manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Kemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini

6 Juli 2023

Kemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini

Kemendag buka suara soal perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tambah Direksi Baru, PT Merdeka Battery Materials: Untuk Memperkuat Struktur Manajemen

30 Juni 2023

Tambah Direksi Baru, PT Merdeka Battery Materials: Untuk Memperkuat Struktur Manajemen

PT Merdeka Battery Materials, Tbk atau MBMA sepakat menambah direksi dan mengangkat Andre Phillip Starkey sebagai direktur.

Baca Selengkapnya