Riset: Ekspansi Lahan Sawit Gunakan Kekerasan

Reporter

Rabu, 28 Januari 2015 03:27 WIB

TEMPO/Nickmatulhuda

TEMPO.CO , Jakarta - Studi yang dilakukan The Institute for Ecosoc Rights menemukan fakta bahwa ekspansi perkebunan sawit menyebabkan lahan warga tergusur. Menurut Aktivis Institut Ecosoc Sri Palupi hal ini terjadi di Kalimantan Tengah. "Dampaknya adalah hilangnya hutan, tanah adat, rawa, ladang, sawah, dan kebun warga," kata dia, Selasa 27 Januari 2015. (Baca: Riset: Kebun Sawit Gusur 75 Persen Lahan Warga )

Dalam prakteknya, kata Palupi, penguasaan tanah yang dilakukan perusahaan sawit dilakukan dengan berbagai pendekatan. Mulai dengan cara-cara halus seperti bujuk rayu, janji-janji, skema kemitraan atau kebun plasma, hingga cara kekerasan. Cara kekerasan itu contohnya seperti suap, perusakan dan pembakaran lahan, membayar preman, strategi adu domba, dan melarang warga masuk kebun. (Baca: Beli Sawit dari Hutan, Izin Pengusaha Bisa Dicabut)

Menurut Palupi, kehilangan lahan garapan adalah fakta paling umum yang banyak dihadapi warga dan komunitas di sekitar area perkebunan sawit. Apalagi data Badan Pertanahan Nasional Kalimantan Tengah menyebutkan 57,43 persen warga tidak memiliki sertifikat tanah. Ini membuat posisi mayoritas warga Kalimantan Tengah lemah di hadapan perusahaan sawit. (Baca: Di New York, Pengusaha Sawit Janji Tak Rusak Hutan )

Wanto, 50 tahun, warga Katingan, Kalimantan Tengah, mengatakan persoalan yang terjadi di wilayahnya adalah sengketa lahan. Dia merasa miris dan mengaku sakit hati dengan cara-cara yang dilakukan perusahaan sawit dalam mengambil alih lahan. "Bayangkan, satu hektar lahan dihargai Rp 1,5 juta. Dan itu ditentukan perusahaan, padahal seharusnya harga ditentukan penjual," kata Wanto.

AMIRULLAH

Berita Lain
Kemudi QZ8501 Rusak, Ini Jawaban AirAsia

Terkaya di Dunia, Hartanya Baru Habis 220 Tahun

Lagi, Kecelakaan Fatal di Freeport



Berita terkait

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

29 menit lalu

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

Kementan menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani Jawa Barat, juga memberi bantuan 10.000 pompa air.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

2 jam lalu

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

Jaksa KPK menghadirkan empat saksi dalam sidang bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

1 hari lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

4 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

5 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

6 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

6 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

8 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

9 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

13 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya