Investor Asing Kabur, Bursa Saham Masih Melemah  

Reporter

Rabu, 21 Januari 2015 07:07 WIB

Tamu undangan memotret layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan kamera telepon genggam usai pembukaan perdagangan di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta (2/1). Pembukaan perdagangan saham tersebut di buka oleh Wakil Presiden Boediono. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi beli pelaku pasar domestik berhasil menyelamatkan indeks dari tekanan jual yang dilakukan investor asing. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia dalam perdagangan Selasa, 20 Januari 2015, menguat 14 poin (0,27 persen) ke level 5.166,09.

Meski begitu, analis dari PT Reliance Securities, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, mengatakan tren jangka pendek indeks sebenarnya masih cenderung melemah akibat tingginya aksi jual investor asing dan minimnya sentimen positif di bursa. Dalam dua hari perdagangan, investor asing telah mencatat net sell Rp 1,05 triliun. Adapun saham-saham yang banyak dilepas berasal dari golongan saham berkapitalisasi besar. (Baca: Harga BBM Turun, Saham Blue Bird Terbang.)

Lanjar menuturkan capital outflow pada bursa saham dipicu dua faktor. Pertama, revisi pertumbuhan ekonomi global oleh Bank Dunia meningkatkan risiko investasi. Proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia dan Eropa cenderung turun. Hanya ekonomi Amerika Serikat yang direvisi naik. Kedua, rencana bank sentral Amerika (The Fed) menaikkan suku bunga mendorong investor mengalihkan asetnya ke dalam dolar AS. (Baca: IMF: Ekonomi Lesu karena Harga Minyak Anjlok.)

Di Indonesia, menurut Lanjar, kondisi fundamental ekonomi masih cenderung melambat akibat tekanan defisit perdagangan dan melemahnya permintaan komoditas global. Dia berharap kebijakan pemerintah menekan inflasi dengan menurunkan harga bahan bakar minyak bersubsidi bisa menjadi oasis di tengah keringnya data ekonomi yang positif. Ke depan, pelaku pasar berharap Bank Indonesia bisa merespons rendahnya inflasi dengan menurunkan suku bunga.

Hari ini, Rabu, 21 Januari 2015, Lanjar memprediksi indeks berada pada 5.130-5.200 dengan kecenderungan konsolidasi hingga menguat terbatas. "Perhatikan saham-saham seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Semen Indonesia (SMGR), London Sumatera Plantation (LSIP), Perusahaan Gas Negara (PGAS), dan Bank Mandiri (BMRI)," tuturnya.

M. AZHAR




Berita Terpopuler
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar Dikenal Tertutup
Tolak Tawaran Jokowi, Sutarman Pilih Bertani
Tony Abbot Kirim Surat, Apa Reaksi Jokowi?










Advertising
Advertising

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

10 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

12 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

12 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

16 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

18 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya