Penguatan Dolar AS Hadang Tren Positif Rupiah  

Reporter

Senin, 29 Desember 2014 12:08 WIB

Seorang karyawan money changer menghitung uang kertas Rupiah, di Jakarta, 15 Desember 2014. Rupiah Indonesia pada 15 Desember merosot ke tingkat terendah terhadap dolar sejak krisis keuangan Asia 16 tahun yang lalu, karena pasar negara berkembang terpukul seiring kemajuan perbaikan ekonomi Amerika Serikat. Adek Berry/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Kian meredanya permintaan dolar Amerika Serikat di pasar domestik tak membuat mata uang rupiah mampu terus menguat. Imbas membaiknya pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat, nilai tukar dolar yang menguat terhadap mayoritas mata uang regional, menyebabkan rupiah kembali melemah.

Padahal, Senin pagi, 29 Desember 2014, rupiah sempat naik ke level 12.400 per dolar. Namun sayang, pada pukul 11.15 WIB, rupiah kembali terkoreksi 21,7 poin (0,17 persen) pada level 12.431 per dolar. (Lihat pula: Dow Jones Cetak Rekor, Rupiah Lesu)

Ekonom dari Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan laju pelemahan rupiah di pengujung tahun dipengaruhi oleh penguatan dolar yang merespons buruknya data ekonomi Jepang dan Euro. (Tiga Sebab Rupiah Mulai Menguat)

Investor yang tampak enggan memegang aset-aset berisiko, akhirnya cenderung mengakumulasi dolar sebagai instrumen berlindung nilai aman. “Penurunan harga minyak Brent ke level US$ 59 per barel, buruknya data ekonomi Jepang dan Zona Euro menciptakan sentimen penguatan dolar yang tinggi,” tuturnya.

Seperti diketahui, pertumbuhan perdagangan retail Jepang melambat ke level 0,4 persen dari tahun lalu. Angka produksi industri November pun jatuh ke level minus 3,8 persen dari tahun sebelumnya. (Baca juga: Uang Palsu, Dolar Lebih Banyak Ketimbang Rupiah)

Rangga memaklumi bila tren positif pergerakan rupiah terhalang sentimen dolar kuat di Asia hari ini. Indeks dolar yang sempat menyentuh level 90 pada Rabu lalu, memberi pertanda bahwa prospek kepemilikan dolar dalam jangka pendek dan menengah di kalangan investor masih tampak tinggi

MEGEL JEKSON
Terpopuler
Daftar Nama Kru dan Penumpang AirAsia
Posisi 2 Pesawat Ini Dekat dengan AirAsia QZ8501
Beredar Broadcast Semua Penumpang AirAsia Selamat
Tak Baca Email, 10 Penumpang AirAsia Batal Terbang
Seperti Apa Jalur AirAsia Versi Flightradar24 ?

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

8 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya