TEMPO.CO , Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menyayangkan munculnya gejala deindustrialisasi dalam lima tahun terakhir. Momen pelemahan rupiah saat ini menurut Sofyan seharusnya bisa menjadi peluang bagi Indonesia jika industri manufaktur berkembang.
"Seharusnya melemahnya rupiah menjadi kesembatan bagi industri kita untuk penetrasi ke pasar global," kata Sofyan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas). (Baca: Penguatan Rupiah Tertinggi di Asia.)
Sofyan mengatakan deindustrialisasi di Indonesia dipicu oleh tingginya harga komoditas seperti batubara, minyak sawit, karet, dan nikel beberapa tahun terakhir. Para pengusaha lebih tertarik untuk berinvestasi di sektor ekstraktif sumber daya alam.
Ke depan, pemerintah berharap agar industri manufaktur bisa kembali dikembangkan karena sektor ini menyerap banyak tenaga kerja. Salah satunya dengan mempermudah izin investasi dari pemerintah daerah. Sofyan mengatakan semakin tingginya upah tenaga kerja di Cina membuat banyak pabrik mencari lokasi baru untuk basis produksi.
"Sekarang upah buruh di Cina sudah semakin tinggi sehingga mereka relokasi. Tantangannya, bagaimana menciptakan iklim investasi yang nyaman," kata Sofyan. (Baca: Sofyan Djalil: Modal Asing Balik, Rupiah Menguat.)
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Berita Terpopuler
Tertinggal Pesawat, Dhani: Pilot Garuda Kampret
JK Ketua Umum PMI, Titiek: Saya Tetap Menang
JK Walk Out, Titiek: Ngambek atau Mau Bobok?
Berita terkait
95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah
3 hari lalu
Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.
Baca SelengkapnyaTingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah
3 hari lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
5 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
5 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca SelengkapnyaBos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku
5 hari lalu
Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga
6 hari lalu
Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR/BPN dari Masa ke Masa, Paling Anyar AHY Akan Menjabat Hanya 8 Bulan
21 Februari 2024
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan menjadi Menteri ATR/BPN 8 bulan ke depan. Berikut Menteri ATR/BPN dari masa ke masa.
Baca SelengkapnyaIstana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK
1 Desember 2023
Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.
Baca SelengkapnyaWamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir
27 Oktober 2023
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.
Baca SelengkapnyaAgenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua
26 Oktober 2023
Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?
Baca Selengkapnya