TEMPO Interaktif, Jakarta:Menghadapi kemungkinan berkurangnya pasokan listrik PLN, beberapa perusahaan mulai melakukan efisiensi penggunaan listrik. Selain efisiensi mereka juga menyiapkan sumber energi alternatif. Direktur PT Bogasari Flour Mills Philip S. Purnama mengatakan, Bogasari telah menyiapkan generator listrik untuk mengantisipasi menurunnya pasokan PLN. Generator kami dapat memenuhi kebutuhan internal, kata dia kepada Tempo, Kamis (23/6). Pasokan listrik PLN, menurut Philip, merupakan sumber energi pertama untuk proses pembuatan tepung. Namun kontribusinya hanya 2-3 persen dari total biaya produksi Bogasari. Untungnya, walau ada penurunan daya di sistem Jawa-Madura-Bali, pasokan listrik PLN ke Bogasari tidak berubah, tutur dia.. Efisiensi juga dilakukan Bogasari dengan melakukan sistem produksi bergantian. Untuk memaksimalkan produksi, baik di pabrik Jakarta maupun Surabaya, beberapa mesin dioperasikan secara bergantian.Prinsipnya lebih baik menghentikan 3-4 unit produksi untuk menjalankan unit yang lain 24 jam selama 30 hari dalam setahun. Keadaaan ini lebih menguntungkan dibanding menjalankan paralel semua unit produksi tapi hanya selama 20 jam per hari. Berbeda dengan industri tepung, industri tekstil lebih memilih menggunakan energi alternatif murah, seperti batubara, untuk proses produksinya. Penggunaan batubara di tekstil sudah dimulai tiga tahun yang lalu saat tarif dasar listrik naik. Untuk efisiensi listrik, industri tekstil dan produk tekstil, terutama yang pakai uap dan celup untuk proses drying, finishing, dan printing memakai batubara, kata Kevin Hartanto, Sekretaris Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat. Namun, kata dia, ada beberapa proses produksi yang masih tergantung pada pasokan listrik PLN. Jika tergangu, diperlukan waktu berminggu-minggu untuk memperbaikinya. Terutama di industri serat fiber dan polyester, kata dia. Pemakaian batubara ini diakui Irwandy MA. Rajabasa, Ketua Umum API DKI Jakarta, mengemat biaya sampai 90 persen. Batubara, ujarnya, bisa menganti 30 persen kebutuhan energi yang diperlukan pabrik tekstil.