TEMPO.CO, Surakarta - Penjualan sepeda motor matic diperkirakan masih mendominasi pada 2015. Sebab, permintaan sepeda motor tanpa persneling ini diperkirakan terus meningkat. “Pangsa pasar motor matic tetap tinggi. Tetap jadi primadona,” ucap Supervisor Marketing Solo PT Astra Honda Motor Semarang Sigit Susanto, Selasa, 16 Desember 2014.
Dia mencontohkan, angka penjualan sepeda motor matic mencapai 70 persen dari total penjualan sepeda motor Honda. “Sisanya baru motor sport dan bebek,” ujarnya. Penyebabnya, ujar Sigit, teknologi injeksi pada sepeda motor matic membuatnya hemat bahan bakar minyak. Karena itu, meski harga bahan bakar minyak bersubsidi, dia optimistis sepeda motor matic tetap diminati.
Direktur Utama PT Sumber Baru Rejeki Agung Muyanto juga mengatakan hal serupa. Dia memprediksi penjualan sepeda motor matic terus mendominasi total penjualan motor Yamaha. “Saat ini penjualan sepeda motor matic antara 50-60 persen,” ucapnya. Dia memperkirakan penjualan sepeda motor matic akan tetap tinggi dan menduduki peringkat pertama pada 2015.
Selain jenis matic, Agung melanjutkan, sepeda motor sport juga terus mengalami pertumbuhan penjualan. Sebelumnya pangsa pasar penjualan sepeda motor sport hanya 5-10 persen, namun kini meningkat menjadi 15-20 persen. Sedangkan pangsa pasar sepeda motor bebek terus mengecil. “Potensi penjualan sepeda motor sport tetap cerah. Buktinya, ada peningkatan penjualan,” katanya. Untuk mempertahankan pasar, pihaknya terus melakukan inovasi dan meningkatkan penjualan.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terkait
37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran
3 hari lalu
Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.
Baca SelengkapnyaPenjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen
17 hari lalu
Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaTeten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat
33 hari lalu
Teten bangga terhadap UMKM otomotif di Indonesia yang memproduksi sparepart otomotif, dengan kualitas dan harganya bersaing.
Baca SelengkapnyaBerdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil
54 hari lalu
Penemuan dari UI ini telah melewati proses penelitian sejak 2000. Selain pada bodi dan interior otomotif, aplikasi juga dicoba pada pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaIndustri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?
24 Februari 2024
Tahun 2024 bertepatan dengan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu), bagaimana tren, proyeksi penjualan hingga dampak iklim politik terhadap industri otomotif?
Baca SelengkapnyaKomentar Pengamat soal Pasar Mobil Listrik Indonesia yang Diramaikan Pabrikan Cina
19 Februari 2024
Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu memberikan komentar terkait ramainya pabrikan Cina yang mengisi pasar mobil listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIIMS 2024 Resmi Dibuka Jokowi, 180 Merek Otomotif Terkemuka Ikut Serta dalam Pameran
15 Februari 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka pameran otomotif tahunan Indonesia International Motor Show 2024 (IIMS) pada hari ini.
Baca Selengkapnya8 Tahun Ford Ford Motor Hengkang dari Indonesia, Ini Alasannya
26 Januari 2024
Pada 26 Januari 2016, Ford Motor memutuskan meninggalkan pasar Indonesia. Perginya Ford memiliki alasan dan meninggalkan dampak bagi Indonesia.
Baca SelengkapnyaBamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan
25 Januari 2024
Dalam komunitas otomotif dapat ditemukan banyak aspek yang sangat relevan dengan nilai-nilai kebangsaan.
Baca SelengkapnyaPajak Motor Bensin Mau Dinaikkan, Apa Dampaknya Bagi Masyarakat?
23 Januari 2024
Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu mengomentari soal wacana pemerintah menaikkan pajak motor bensin. Apa dampaknya bagi masyarakat?
Baca Selengkapnya