Selamatkan Rupiah, Kapan BI Akan Guyur Pasar?  

Reporter

Selasa, 16 Desember 2014 05:30 WIB

Seorang karyawan money changer menghitung uang kertas Rupiah, di Jakarta, 15 Desember 2014. Menurut The Richest, Rupiah masuk daftar lima besar mata uang yang dianggap paling tidak berharga, saat ini nilai tukar Rupiah terhadap Dollar sebesar Rp. 12.260/Dollar Amerika. Adek Berry/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta: Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Peter Jacobs menyatakan akan menunggu pergerakan rupiah hingga Januari 2015. BI akan memikirkan langkah intervensi apabila rupiah terus melemah dibanding dolar Amerika.

"Kalau akhir tahun ini, investor cenderung mengamankan dananya di dolar. Banyak juga yang libur akhir tahun," kata Peter saat dihubungi Tempo pada Senin, 15 Desember 2014. (Baca: Sebab Rupiah Jadi Mata Uang 'Sampah')

BI juga memperkirakan The Feds belum akan mengeluarkan kebijakan baru pada awal 2015. Saat ini, pertumbuhan ekonomi Amerika tengah membaik hingga 3,5 persen pada kuartal ke-3 2014, dan kurs dolar pun tengah menguat. "Kalau mengeluarkan kebijakan saat ini, akan riskan sekali," kata dia. (Baca: Rupiah Masuk Lima Besar Mata Uang Tak Dihargai)

Untuk menjaga kurs rupiah terhadap dolar, salah satunya adalah menaikkan suku bunga perbankan. Hal ini kata Peter, sedang dipertimbangkan meski bukan satu-satunya alternatif yang akan diambil.

Pengamat ekonomi, Yanuar Rizky, menganggap pemerintah harus segera mengambil langkah untuk mencegah rupiah melemah lebih lanjut. Pada 2015, The Feds akan mengambil sejumlah kebijakan yang dapat mempengaruhi stabilitas rupiah.

Pada Januari 2015, akan ada kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin, dilanjutkan pencabutan hak bank atas pasar komoditas pada Maret dan Juni di pasar ekuitas.

"Intervensinya bisa dengan membeli dolar dari bank-bank, kemudian digunakan untuk mempertahankan stabilitas," kata dia. Apabila tak diambil langkah cepat, menurut Yanuar, potensi rupiah untuk terus melemah cukup besar, namun ia tak mau menyebut angka pasti.

URSULA FLORENE SONIA

Berita Terpopuler
Susi: Jangankan Cina, Amerika pun Kita Lawan
Kontras Ancam Laporkan Jokowi ke PBB

Kata KPK Soal Transaksi Mencurigakan Kasus BJB

Buat Film Porno di Gereja, Mengaku 'Malaikat'

Sebab Rupiah Jadi Mata Uang 'Sampah'

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

21 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

23 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya