Direktur Utama PT. Garuda Indonesia Tbk, Emirsyah Satar (tengah) didampingi Direktur Keuangan Garuda, Handrito Harjono (kiri), dan Direktur Layanan Garuda, Faik Fahmi saat jumpa pers usai paparan kinerja kuartal III di Jakarta, Kamis (25/10). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Selain Emirsyah Satar yang mundur dari jabatan direktur utama, ternyata ada petinggi Garuda Indonesia yang juga lengser dari kursinya. Dia adalah Komisaris Garuda Peter F. Gontha yang harus mengakhiri masa jabatannya karena mendapat tugas khusus.
"Saya akan menjabat sebagai Duta Besar Polandia, jadi saya mesti mengundurkan diri dari Garuda," kata Peter di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kamis malam, 11 Desember 2014. (Baca: Pesan Emirsyah Satar untuk Dirut Baru Garuda.)
Menurut Peter, dirinya sudah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Menteri BUMN Rini Soemarno sejak November 2014. Namun Peter mengaku tidak mengetahui kandidat pengganti dirinya dan Emirsyah Satar. "Enggak dikasih tahu, demi Allah saya enggak dikasih tahu," ucapnya. (Baca: Emirsyah Mundur, Direksi Garuda Tahu dari Media.)
Peter menjelaskan alasan pengunduran dirinya adalah larangan rangkap jabatan. Akhirnya, Peter terpaksa turun dari kursi Komisaris Garuda yang sudah dijabat selama beberapa waktu.
Seperti diketahui, menjelang akhir tahun, ada kabar besar dari Garuda Indonesia. Emirsyah Satar mengajukan pengunduran diri sejak 8 Desember 2014. Emir yang memimpin Garuda sejak 2005 itu mundur lebih cepat dari akhir masa jabatannya, yakni pada Maret 2015.