Sofyan Djalil: Tidak Enak Jadi Menteri Saat Ini  

Selasa, 25 November 2014 13:54 WIB

Sofyan Djalil. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengaku beban menteri perekonomian di awal pemerintahan Presiden Joko Widodo lebih berat akibat memburuknya kondisi ekonomi dunia. "Saat ini bukan waktu yang enak buat jadi menteri," ujarnya dalam sambutan acara DBS Asian Insight Seminar di Hotel Ritz Carlton, Selasa, 25 November 2014.

Di awal pemerintahan Presiden Jokowi, pemerintah dihadapkan pada gejolak ekonomi dunia, mulai pelemahan harga komoditas, perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok, hingga kondisi ekonomi Eropa yang masih penuh ketidakpastian. "Cuma ekonomi Amerika Serikat yang memberi harapan, tetapi tetap ada Quantitative Easing (QE) dan kenaikan suku bunga The Fed," tuturnya. (Baca: BBM Kerap Naik, Cuma Jokowi yang Diinterpelasi)

Kondisi tersebut, menurut Sofyan, berdampak pada melambatnya pertumbuhan dalam negeri. Namun justru dengan keadaan seperti itu, pemerintah memiliki tantangan merealisasikan pembangunan ke depan. "Saya yakin pemerintah bisa menyelesaikan dengan kebijakan yang baik," katanya.

Berkaca dari pengalaman pemerintah sebelumnya dalam menghadapi masalah ekonomi, Sofyan optimistis pemerintahan baru saat ini mampu keluar dari tekanan ekonomi saat ini. "Tantangan ke depan memang berat, tapi good policy selalu datang saat waktu sempit seperti itu," ujarnya. (Baca: Hari Ini DPR Bahas Edaran Larangan Menteri)

Sofyan mencontohkan saat krisis ekonomi menghimpit Cina medio 1960-1980, saat itu pemerintahan mereka dilakukan secara tertutup, namun akhirnya keluar berkat kebijakan liberalisasi ekonomi. "Mereka akhirnya keluar dan membuat hal-hal yang tidak dialami negara lain.”

Kemudian saat perang Korea berkecambuk, ketika itu pemerintah Korea Selatan membuat kebijakan dengan membuka akses pendidikan selebar mungkin untuk membuka pengetahuan masyarakat. "Hasilnya mereka mampu membawa ekonominya tumbuh," ucapnya.

Sofyan mengatakan kebijakan yang tepat dibutuhkan pemerintah dalam menghadapi persoalan ekonomi ke depan. "Tentunya setelah good policy, maka harus diikuti konsistensi kebijakan itu.”

JAYADI SUPRIADIN

Berita terpopuler:
Operasi Diam-diam Susi Pantau Ilegal Fishing
Satu Jam, Iwan Sunito Jual Properti Rp 300 Miliar
Harga Pertamax Turun, SPBU Asing Raup Berkah

Berita terkait

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

6 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

14 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

20 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

Sejarah terulang lagi, nilai tukar rupiah melemah sampai ke titik di atas Rp16 ribu per dolar AS, sama seperti saat krisis moneter 1998.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

21 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

Jawaban Airlangga Soal Permintaan Dia Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres

37 hari lalu

Jawaban Airlangga Soal Permintaan Dia Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres

Majelis hakim MK menyatakan akan mempertimbangkan untuk menghadirkan menteri Jokowi ke sidang sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Daftar Bansos dan BLT yang Cair Maret 2024, Pencairan BLT Mitigasi Risiko Pangan Rp 600 Ribu Ditunda

24 Februari 2024

Terkini: Ini Daftar Bansos dan BLT yang Cair Maret 2024, Pencairan BLT Mitigasi Risiko Pangan Rp 600 Ribu Ditunda

Pemerintah bakal kembali menggelontorkan bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT) pada Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR/BPN dari Masa ke Masa, Paling Anyar AHY Akan Menjabat Hanya 8 Bulan

21 Februari 2024

Menteri ATR/BPN dari Masa ke Masa, Paling Anyar AHY Akan Menjabat Hanya 8 Bulan

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan menjadi Menteri ATR/BPN 8 bulan ke depan. Berikut Menteri ATR/BPN dari masa ke masa.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Impor Beras 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: 500 Ribu Ton dalam Proses Muat

15 Februari 2024

Pemerintah Impor Beras 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: 500 Ribu Ton dalam Proses Muat

Perum Bulog angkat bicara soal ini soal rencana pemerintah mengimpor beras sebanyak 1,6 juta ton pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Berencana Pantau Quick Count Pemilu 2024 Bareng Prabowo

14 Februari 2024

Menko Perekonomian Airlangga Berencana Pantau Quick Count Pemilu 2024 Bareng Prabowo

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto berencanya memantau quick count atau perhitungan cepat siang ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Begini Kata Airlangga, Sri Mulyani, Erick Thohir, dan Sandiaga Usai Nyoblos Pemilu

14 Februari 2024

Terkini: Begini Kata Airlangga, Sri Mulyani, Erick Thohir, dan Sandiaga Usai Nyoblos Pemilu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mencoblos di TPS 05 Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya