Rupiah Terdorong Stimulus Bank Sentral Cina  

Reporter

Selasa, 25 November 2014 07:25 WIB

Sejumlah nasabah mengantri untuk menukarkan uang dolar Amerika karena merosotnya nilai tukar Rupiah di penukaran kurs valuta asing PT Ayu Masagung di Jakarta, Senin (13/10). TEMPO/Adri Irianto

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan bank sentral Cina memangkas suku bunga mendorong penguatan kurs rupiah dan sebagian mata uang regional. Kebijakan yang dinilai investor bakal mendukung kinerja pertumbuhan perekonomian global dan masuknya aliran dana asing itu mendorong investor kembali mengakumulasi aset-aset di negara berkembang. (Baca juga: Jepang Resesi, Kurs Rupiah Stagnan)

Walhasil, rupiah cenderung bergerak menguat sepanjang perdagangan Senin, 24 November 2014, meski akhirnya melemah 6,5 poin (0,05 persen) pada level 12.153 per dolar AS. Permintaan dolar yang tinggi menjelang akhir bulan membuat pergerakan rupiah kembali mengacu pada aspek fundamental ekonomi.

Analis dari Platon Niaga Berjaga, Lukman Leong, mengatakan pergerakan rupiah dipengaruhi oleh keputusan mengejutkan dari bank sentral Cina. Sebab, dengan suku bunga pinjaman 1 tahun yang turun ke level 5,6 persen dan suku bunga deposito 1 tahun yang dipangkas menjadi 2,75 persen, investor yakin kondisi perekonomian Cina yang cenderung memburuk belakangan bakal lebih baik. “Pemangkasan suku bunga Cina berhasil membangun harapan investor,” kata Lukman. (Baca: Kurs Rupiah Diperkirakan Masih Cerah)

Meski demikian, menurut Lukman, pergerakan rupiah masih akan terus fluktuatif pada pekan ini sesuai dengan hasil pertemuan negara-negara produsen minyak (OPEC) pada 27 November 2014. Bila pemangkasan kuota produksi jadi dilakukan, mata uang regional berpeluang terus menguat. “Laju positif rupiah bergantung pada keputusan OPEC nanti,” kata dia.

Hari ini, Selasa, 25 November 2014, rupiah diperkirakan bergerak terbatas pada level 12.100-12.200 per dolar AS. Perdagangan agresif rupiah oleh investor, menurut Lukman, masih harus menunggu publikasi data ekonomi pada awal bulan depan.

MEGEL JEKSON

Berita Terpopuler

Salip Paus, Jokowi Masuk 10 Besar Voting TIME

Pimpinan DPR Ini Tak Mau Teken Interpelasi Jokowi

Pembunuh Sri, Jean Alter Incar Tante Kesepian?

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya