Dolar Melemah, Rupiah Curi 10 Poin

Senin, 10 November 2014 20:00 WIB

Ilustrasi Uang dolar/Rupiah/Penukaran uang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pelemahan dolar terhadap sebagian besar mata uang Asia berimbas positif ke rupiah.

Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah berhasil menguat 10 poin (0,09 persen) ke level 12.168 per dolar Amerika Serikat. Rupiah akhirnya menguat setelah mengalami depresiasi selama tiga hari berturut-turut sejak Rabu, 5 November 2014.

Analis dari PT Bank International Indonesia Tbk, Juniman, mengatakan laju penguatan dolar akhirnya berhenti setelah rilis data tenaga kerja sektor jasa di Amerika Serikat di bawah ekspektasi. "Melambatnya penyerapan tenaga kerja memunculkan spekulasi bahwa pemulihan ekonomi AS tidak secepat yang diperkirakan."

Penambahan tenaga kerja sektor jasa bulan Oktober hanya sebanyak 214 ribu orang, di bawah bulan sebelumnya yang 256 ribu orang. Meski rilis data pengangguran kembali ditekan ke level 5,8 persen, pelaku pasar cenderung melepas dolarnya.

"Melihat lambatnya penyerapan tenaga kerja, pelaku pasar meyakini bahwa bank sentral Amerika (The Fed) tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga acuannya," kata Juniman.

Selain pelemahan dolar AS, rupiah juga terimbas sentimen positif dari naiknya surplus neraca perdagangan Cina bulan Oktober ke level US$ 45,4 miliar dibanding bulan sebelumnya di US$ 31 miliar. Perbaikan ekspor impor Cina mendorong gairah pasar untuk lebih aktif berinvestasi di pasar berkembang.

Mata uang Asia cenderung menguat terhadap dolar AS hingga pukul 16.30 WIB. Yuan menguat 0,04 persen, ringgit naik 0,46 persen, rupee menguat 0,27 persen, dan won Korea menguat tajam 0,78 persen.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

8 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya