Risma Didesak Putuskan Kontrak Investor Pasar Turi  

Reporter

Jumat, 7 November 2014 20:32 WIB

Pegawai Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya melihat desain bangunan di lokasi pembangunan Pasar Turi, Surabaya, Kamis (28/3). Aktivitas pembangunan Pasar Turi dihentikan setelah sejumlah pedagang mengadukan terjadinya perubahan desain pembangunan pasar yang dilakukan oleh investor. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Pedagang Pasar Turi menolak mentah-mentah adendum yang ditawarkan Kejaksaan Negeri Surabaya untuk menengahi perseteruan antara pedagang dan investor. Pedagang tetap berkukuh mendesak Pemerintah Kota Surabaya segera memutus kontrak PT Gala Bumiperkasa selaku investor pembangunan Pasar Turi.

"Jangan ditunda lagi, segera putus kontraknya walaupun dengan konsekuensi," kata Adam Asyhari, salah seorang pedagang dari kelompok Paguyuban Pedagang Pasar Turi Bersatu, di sela pertemuan antara pedagang dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Jumat, 7 November 2014. (Baca berita sebelumnya: Pemkot Surabaya Batal Ambil Alih Pasar Turi)

Penolakan pedagang itu menanggapi pernyataan Risma yang menjelaskan perihal legal opinion dari Kejaksaan Negeri Surabaya dan Perhimpunan Advokat Indonesia. Pendapat itu menyebutkan perlunya negosiasi ulang atau mediasi dengan investor. Jika adendum itu tidak disetujui, akan ada upaya hukum. Konsekuensinya, Pasar Turi akan terkena status quo,sehingga para pedagang tidak bisa berjualan. Proses hukum itu juga dipastikan akan menguras energi dan waktu.

Tapi, para pedagang tetap bergeming memegang sikap. Kalaupun terjadi perundingan, Pemerintah Kota Surabaya harus menjamim status hak pedagang. Sebab, dalam penandatanganan perjanjian pengikatan jual-beli dengan investor dulu, posisi pedagang lemah. "Kami tidak boleh baca perjanjiannya, 80 persen pedagang tidak dapat salinan. Hanya diberi poin-poin," ujarnya. (Baca: KPK Telaah Dugaan Korupsi Proyek Pasar Turi )

Karena itu, apabila nantinya ada mediasi dan tambahan perjanjian, pedagang meminta Pemerintah Kota hadir sebagai pihak ketiga. Pedagang juga meminta jaminan perlindungan pedagang dari pemerasan dan pungutan liar.

Ihwal konsekuensi status quo, para pedagang mengaku siap menanggung risiko. "Kami sudah 8 tahun enggak jualan, enggak masalah kalau harus nunggu satu-dua tahun lagi," kata seorang pedagang yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Pasar Turi Baru. (Baca: Pedagang Pasar Turi Tolak Serah-Terima Kunci)

Pemutusan kontrak investor dinilai lebih menguntungkan pedagang. Sebab, mereka tidak ingin menjadi sapi perah selama 25 tahun saat pengelolaan pasar tetap dipegang investor. Untuk menempati kios saja pedagang masih harus mengeluarkan uang sekitar Rp 30 juta sebagai deposit. Biaya deposit meliputi service charge, sinking fund, listrik, gas, dan air yang jumlahnya tergantung pada luas kios.

Menanggapi respons pedagang, Tri Rismaharini menyatakan belum bisa mengambil keputusan. Ia meminta para pedagang menuliskan keinginan mereka masing-masing dalam sepucuk surat bermaterai. Surat itu harus diterima Pemerintah Kota paling lambat 21 November 2014. Risma meminta ada 3.800 surat yang dikirim, sesuai dengan jumlah pedagang. "Buat surat keinginan masing-masing pemilik kios," katanya.

Risma mengaku tak keberatan memutus kontrak investor, seperti yang pernah ia ucapkan sebelum Lebaran lalu. Namun Risma menyadari bahwa posisi Pemerintah Kota Surabaya lemah secara hukum. (Baca berita terkait: Investor Pasar Turi Ancam Perkarakan Risma)




AGITA SUKMA LISTYANTI




Berita Terpopuler:
Yusril Ihza Kritik Tiga Kartu Jokowi
Menteri Jonan Kerja di Meja Makan, Kenapa?
Kemeja Tenabang Menteri Jonan
Jokowi: Laut Kita di Malam Hari Seperti Pasar
Ada Isu Bandara, Harga Tanah di Cikarang Selangit
BBM Belum Naik, Harga Sayur Sudah Meroket







Advertising
Advertising

Berita terkait

Menteri Risma Ogah Hadiri Undangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

15 jam lalu

Menteri Risma Ogah Hadiri Undangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Pembahasan DTKS tidak perlu dilakukan di tempat mewah. Pembahasan bisa dilakukan di mana saja. Sebab, Risma menilai, hasil rapat lebih penting.

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

3 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

6 hari lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

12 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

12 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

18 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

19 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

20 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

22 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

23 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya