Wagyu Jepang Siap Masuk Pasar Indonesia

Reporter

Rabu, 22 Oktober 2014 07:55 WIB

Suguhan Menu Daging Wagyu

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Syukur Iwantoro mengatakan, mulai bulan depan, daging sapi wagyu asal Jepang sudah bisa masuk Indonesia. Namun daging kelas premium tersebut masih menunggu sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). "Proses pengesahan halal atau tidaknya masih berlangsung," katanya kepada Tempo.

Syukur menerangkan, jauh sebelumnya, tim auditor sudah bertandang ke Jepang untuk mengecek langsung kesehatan sapi di sana, apakah bebas penyakit mulut dan kuku (PMK) atau tidak. Terbukti, Jepang sudah dinyatakan sebagai zona bebas PMK oleh World Organization for Animal Health. (Baca juga: Sapi Impor Masuk Malang, Sapi Lokal Tetap Mahal)

Menurut Syukur, beberapa rumah pemotongan hewan di Jepang telah lulus uji kelayakan dari MUI. "Sisanya tinggal tunggu kabar lagi dari mereka," katanya. Ihwal jumlah daging yang akan diimpor, Syukur mengatakan hal itu merupakan kewenangan Kementerian Perdagangan.

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan impor daging dari Jepang akan membantu Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap daging sapi Australia dan Selandia Baru. "Nanti importir dan penyalurnya akan dipegang oleh BUMN, PT Berdikari," ujarnya. (Baca juga: Triwulan IV, Kuota Impor Daging 39 Ribu Ton)

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia Thomas Sembiring menilai potensi pasar daging sapi premium asal Jepang masih terbuka lebar. "Tinggal harganya berapa yang ditawarkan," tuturnya.

Menurut Thomas, angka konsumsi daging penduduk Indonesia secara nasional masih berada pada angka 2 kilogram per tahun per kapita. Angka ini kalah jauh dibandingkan Malaysia, yang sudah mengkonsumsi 10 kilogram daging per tahun per kapita. Namun Indonesia dianggap sebagai pasar potensial karena jumlah penduduk kelas menengahnya mencapai lebih dari 50 juta jiwa. (Baca juga: Tak Mewah, Sapi Impor Mestinya Bebas Bea Masuk)

Seperti diketahui, Undang-Undang Peternakan yang baru memperbolehkan pemerintah mengimpor sapi indukan dari zona bebas PMK. Sebelumnya, Indonesia hanya boleh mengimpor sapi dari negara yang terbukti bebas penyakit secara nasional. Revisi UU diberlakukan agar Indonesia tak bergantung pada monopoli suatu negara.

Kementerian Pertanian mencatat ada 28 negara yang daerahnya dinyatakan sudah bebas penyakit hewan ternak. Namun hanya ada empat negara yang diakui secara keseluruhan bebas dari penyakit tersebut, yakni Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Kanada.

YOLANDA RYAN ARMINDYA | JAYADI SUPRIADIN

Berita lain:
Hari Senin Rasa Sabtu Gara-gara Jokowi
Jokowi Batal Umumkan Kabinet Hari Ini
Pilih Menteri, Gerindra Kritik Jokowi Libatkan KPK


Berita terkait

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

9 jam lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

2 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

4 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

4 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

6 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

7 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

12 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

13 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

14 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

14 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya