Rupiah Akan Menguat Secara Terbatas  

Reporter

Rabu, 22 Oktober 2014 07:25 WIB

REUTERS/Kacsper Pempel

TEMPO.CO, Jakarta - Spekulasi kebijakan likuiditas longgar yang dipertahankan oleh bank sentral Amerika Serikat membuat investor global melepas dolar. Pada transaksi pasar uang Selasa, 21 Oktober 2014, rupiah menguat 31 poin (0,26 persen) ke level 12.000 per dolar Amerika Serikat.

Analis dari PT Monex Investindo Futures, Albertus Christian, mengatakan pelemahan dolar tiga hari berturut-turut membuat rupiah terus menguat. Spekulasi The Fed yang menunda kenaikan suku bunga Fed Fund Rate telah memperkuat posisi mata uang berisiko, "Termasuk rupiah," katanya. (Baca: Tunggu Kabinet, Saham Blue Chip Bakal Terkoreksi)

Menjelang berakhirnya stimulus pelonggaran kuantitatif ketiga (Q3) pada Oktober 2014, isu kebijakan moneter yang lebih longgar kembali mencuat dalam pertemuan The Fed pada awal pekan lalu. Laju inflasi belum sesuai dengan yang diharapkan. Karena itu, likuiditas yang lebih longgar masih diperlukan.

Meski begitu, Albertus memperkirakan penguatan rupiah selanjutnya akan terbatas seiring dengan belum adanya sentimen positif baru di pasar uang. Pertumbuhan ekonomi Cina pada kuartal ketiga merosot ke level 7,3 persen dibanding kuartal sebelumnya, yakni 7,5 persen. Efek perlambatan ekonomi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua itu berpotensi menghambat pertumbuhan global. "Investor global kembali memburu dolar," ujarnya. (Baca juga: Pengumuman Kabinet Lambat, Indeks Saham Lesu)

Menurut Albertus, hingga kuartal ketiga belum terlihat tanda-tanda pemulihan ekonomi global. Harga komoditas minyak mentah, emas, nikel, dan batu bara merosot tajam pada kuartal kedua. "Bagi Indonesia, turunnya permintaan komoditas akan berdampak negatif terhadap neraca berjalan."

M. AZHAR



Berita Terpopuler
KPK: Banyak Calon Menteri Jokowi Bermasalah
Semalam, Jokowi Panggil 43 Calon Menteri
Pilih Menteri, Gerindra Kritik Jokowi Libatkan KPK




Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya