TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang akhir tahun, pemerintah menyiapkan lelang obligasi sebanyak empat kali dengan target hingga Rp 10 triliun. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan menyatakan hasil obligasi akan digunakan untuk penguatan fiskal dalam APBN Perubahan 2014.
Robert menilai peluang penerbitan obligasi masih terbuka lebar meskipun likuiditas di pasar domestik ketat pada kuartal terakhir tahun ini. Melonjaknya permintaan masyarakat terhadap Surat Utang Negara ORI 011 menambah keyakinan pemerintah untuk menerbitkan kembali Surat Utang. "Ini menunjukkan daya beli masyarakat yang kuat," ujar Robert.
Empat lelang tersebut yakni dua Surat Utang Negara (SUN) atau Surat Berharga Negara (SBN) konvensional seharga Rp 8,5 triliun dan dua sukuk atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp 1,5 triliun. Lelang sukuk akan digelar lebih awal, yaitu akhir November mendatang. Sedangkan lelang SUN pada akhir Desember. (Baca: Sukuk Negara Tidak Diminati Investor)
Robert menyatakan lelang surat utang mencapai Rp 419,71 triliun atau 97,66 persen dari target hingga 20 Oktober 2014. Realisasinya untuk SUN sebesar Rp 345,66 triliun, terdiri atas SUN domestik sebesar Rp 277,45 triliun dan SBN valuta asing Rp 68,21 triliun. Adapun realisasi sukuk mencapai Rp 74,05 triliun atau 98,02 persen dari target, dengan rincian sukuk domestik Rp 56,30 triliun dan sukuk valuta asing sebesar Rp 17,74 triliun.