Seorang pengunjung melintas di depan poster gambar Pelabuhan Indonesia dalam acara Indonesia International Infrastructure and Exhibition, Jakarta Convention Centre, Rabu (13/11). Kinerja ekspor Indonesia pada 2013 diperkirakan belum dapat pulih sepenuhnya setelah mengalami defisit neraca perdagangan beberapa kali sepanjang 2012 sedangkan perkembangan impor barang ke Indonesia diperkirakan akan tetap meningkat. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan mencatat kontrak dagang senilai US$ 11 juta di acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2014. Kontrak dagang dilakukan dua perusahaan Amerika Serikat dan satu perusahaan Kanada yang membeli produk dari tiga perusahaaan Indonesia. (Baca: Defisit EksporImpor Diramalkan Meningkat)
Penandatangan kontrak dagang tersebut dilakukan oleh President of America Furniture Manufacture Inc (AFM), Harry Cou, dengan CEO PT Integra Indocabinet, Halim Rusli, untuk pembelian produk furnitur senilai US$ 10 juta. Kontrak dagang ditandatangi pula oleh Lake Kelley dari Jewel & Jem, perusahan kids sleepwear dari Amerika, dengan Elizabeth Angelina dari PT Angelina Kartika Timur untuk produk pakaian anak senilai US$ 300 ribu. Selain itu, Axia Distribution Corp asal Kanada juga melakukan pembelian produk karet senilai US$ 1 juta dengan PT Kalibaru.
Menurut Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, kontrak dagang itu merupakan pertanda positif bahwa ekspor non-migas Indonesia masih berpeluang besar pada masa mendatang. "Kami melihat ini sebagai sinyal yang positif terhadap kepercayaan pembeli pada perusahaan di Indonesia," ujarnya di Trade Expo Indonesia Ke-29, Jakarta International Expo, Kemayoran, Jumat, 10 Oktober 2014. (Baca: Peluang Jokowi-Kalla, Genjot Pertumbuhan Ekonomi)
Dalam perdagangan ekspor, tutur Bayu, pemerintah menggandeng pula para pelaku usaha di Indonesia ke negara tujuan ekspor. Banyak gerai yang berhasil memasarkan produknya pada hari pertama pameran. "Ini sekadar menunjukkan tidak ada alasan untuk terlalu pesimistis dengan prospek ekspor dan produk Indonesia yang akan datang," katanya.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak berharap Trade Expo Indonesia Ke-29 ini mampu mendongkrak pertumbuhan ekspor non-migas sebesar 5,5 persen atau senilai US$ 158 miliar. Dia ingin kegiatan buying mission dapat mendorong peningkatan ekspor non-migas Indonesia.